Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pihak kepolisian membeberkan alur sepuluh pelajar yang membawa pistol mainan di dalam kerumunan peserta aksi buruh menolak Undang-Undang Cipta Kerja, pada Senin (2/11/2020) kemarin.
Kapolsek Metro Menteng, AKBP Guntur Muhammad Thoriq, mengatakan mereka datang dari Bogor, Jawa Barat.
Dari sana, mereka menumpangi truk yang mengarah ke Jakarta.
"Mengompreng, kayak anak zaman dulu. Jadi kalau suka mengompreng mobil bak terbuka begitu naik, truk terbuka naik," kata Guntur, saat dihubungi, Selasa (3/11/2020).
Sesampainya di Ibu Kota, mereka berjalan kaki menuju Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Mereka diturunkan sopir truk di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.
Sepuluh pelajar tersebut pun hendak bergabung dengan massa buruh di Jalan Medan Merdeka Barat.
Menyoal pistol mainan, kata Guntur, belum diketahui pasti mereka dapat dari siapa.
Guntur menduga, pelajar SMA tersebut mendapat pistol saat berada di dalam truk.
"Iya dari truk, pas dia mengompreng begitu dapat pistol itu," ucap Guntur.
Para pelajar mengetahui adanya unjuk rasa di sana lantaran melihat dari media sosial dan menerima pesan dari WhatsApp.
"Dari mulut-mulut dan berita-berita baca pakai handphone. Mereka terpancing, begitu saja sih," tutupnya.
Kronologi
Pihak kepolisian telah memulangkan sepuluh pelajar yang membawa pistol mainan saat mengikuti aksi tolak Undang-Undang Cipta Kerja, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2020) kemarin.