"Jadi, saya seriusin mengajak teman. Pertama berenam, sekarang tinggal berempat," sambung Deny.
Pria asal Kota Bogor ini tingggal di sebuah kontrakan di Perumahan Pondok Cipta, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Di pemukiman itu pintu rezekinya dari membersihkan saluran air dimulai.
Perlahan pekerjaan lamanya sebagai tukang bacak ia tinggalkan.
"Awal di Pondok Cipta, lama kelamaan saya keluar juga ada panggilan kayak ke Galaxy dan Kranji," tuturnya.
Pembersihan saluran air dilakukan Deny secara manual.
Ia hanya bermodalkan cangkul, ember, karung dan tali sebagai alat kerja untuk mengeruk lumpur dan sampah.
Keterbatasan alat seadanya, membuat Deny harus berbuat lebih.
Tidak jarang, ia sampai masuk dan menyelami gorong-gorong agar dapat menjangkau tumpukan sampah dan lumpur.
Baca juga: Hamil 9 Minggu Setelah 2 Bulan Nikah, Audi Marissa Terharu dengar Ini saat ke Dokter Kandungan
"Kan kita manual, kalau enggak begitu (masuk ke gorong-gorong), enggak bisa kekeruk."
"Kalau kecil (gorong-gorongnya), biasanya kita akalin pakai tali dan karung isi pasir biar kedorong," ia menambahkan.
Selain harus kuat menahan bau, ancaman yang dapat mencelakainya adalah ketika tergores benda tajam yang mengendap di dalam selokan.
"Kan kalau masuk ke dalam begitu belum tentu ada yang mau, takut ada beling, paku, belum baunya."
"Kemarin, saya kena beling sepatu boat saya sampe tembus," tutur dia.
Soal upah, Deny mengaku menerapkan sistem borongan.