Biasanya Digelar Akhir Tahun, CPNS 2021 Bakal Digelar Awal Tahun, Simak Formasinya dari Menpan RB

Penulis: Suharno
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seleksi CPNS.

TRIBUNJAKARTA.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menpan RB) Tjahjo Kumolo buka suara terkait jadwal seleksi CPNS 2021.

Menpan RB menyebut untuk jadwal seleksi CPNS 2021, akan berbeda dibanding tiga periode seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil sebelumnya.

Pada tahun, 2017, 2018 dan 2019, pembukaan untuk jadwal seleksi CPNS dilakukan di akhir tahun.

Akan tetapi, rencananya jadwal seleksi CPNS 2021 akan dibuka awal tahun 2021.

TONTON JUGA:

"Sekitar bulan Maret akan kita buka ( jadwal seleksi CPNS 2021)," ujar Menpan RB, Tjahjo Kumolo, Rabu (4/11/2020) kemarin.

Namun, Tjahjo belum merinci berapa jumlah formasi yang akan dibuka pada rekrutmen CPNS 2021.

Baca juga: Tata Cara Pemberkasan CPNS 2019, Pastikan Kolom dengan Tanda Bintang Merah Diisi

Baca juga: Kemnaker Umumkan Jadwal Pencairan BLT Subsidi Gaji Gelombang Dua Bagi Karyawan Swasta

Baca juga: Daftar Harga iPhone Terbaru Bulan November 2020 hingga Spesifikasi iPhone 12

Baca juga: Bocoran Jadwal Pengumuman Kelulusan Peserta Kartu Prakerja, Ada Kabar Baik Bagi yang Tidak Lolos

Hal ini karena pihaknya masih akan berkoordinasi dengan intansi atau lembaga hingga pemerintah daerah.

"Belum. Karena CPNS 2019 lalu juga masih banyak formasi kosong dan kami juga mengimbau supaya tidak asal rekrut dan harus sesuai kompetensinya," papar Tjahjo.

Sebelumnya, Tjahjo juga komentari sejumlah formasi kosong di seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2019.

Tjahjo mengatakan, sejumlah formasi yang kosong dalam penerimaan CPNS 2019 dipertimbangkan dialihkan ke 2021.

Meski demikian, pengalihan ini tetap memperhitungkan kebutuhan nyata dari instansi masing-masing.

"Formasi yang kosong dapat dipertimbangkan untuk dialihkan ke formasi tahun 2021. Namun, pengalihan ini tetap memperhitungkan kebutuhan nyata dari instansi masing-masing," ujar Tjahjo dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (1/11/2020).

Sebab, menurut dia, seringkali instansi menyusun formasi atas dasar keinginan, atau bukan atas dasar kebutuhan nyata sehingga pegawai yang direkrut tidak dapat didayagunakan secara optimal.

"Terlebih lagi dengan adanya era kenormalan baru, di mana banyak bidang pekerjaan yang pada kenyataannya tidak memerlukan begitu banyak pegawai," kata dia.

Halaman
123

Berita Terkini