Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Aksi pencurian rumah kosong terjadi di Jalan Pulau Yapen, RT 01 RW 08, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi Minggu (15/11/2020) lalu.
Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, korban pemilik rumah bernama Wilson Sihombing, ia tengah pergi satu keluarga saat kejadian berlangsung.
"Korban bersama keluarganya berlibur ke Puncak (Bogor), rumah dalam keadaan kosong sejak ditinggal pada Sabtu (14/11) malam," kata Erna saat dikonfirmasi, Senin (16/11/2020).
Ketika tiba di rumah setelah berlibur pada Minggu malam sekira pukul 19.34 WIB, korban kaget melihat pintu utama sudah dalam keadaan terbuka dan sepeda motor yang diparkir di ruang tengah hilang.
"Korban bersama keluarganya lalu memeriksa ke dalam dan kondisi rumah ternyata sudah dalam keadaan berantakan," terang Erna.
Pelaku lanjut dia, menggasak seluruh barang-barang berharga milik korban terutama perhiasan, uang tunai dan barang-barang elektonik.
"Pintu kamar sudah dalam keadaan terbuka, berikut laci lemari yang sudah berantakan tempat korban menyimpa perhiasan," ucapnya.
Total kerugian akibat aksi pencurian ini berupa, 300 gram perhiasan emas, satu unit sepeda motor Yamaha Xeon, uang tunai Rp6 juta, satu unit laptop Asus Core i5.
"Korban melapor ke polsek, setelah itu anggota langsung melalukan olah TKP (tempat kejadian perkara)," terangnya.
Adapun aksi pencurian rumah kosong ini belum diketahui dilakukan berapa pelaku, tetapi modus yang dijalankan yakni merusak gembok pagar dan mencungkil kunci pintu rumah.
Emas Hasil Simpanan Selama Puluhan Tahun
Wilson Sihombing korban sekaligus pemilik rumah mengatakan, maling berhasil menggasak emas simpanan milik keluarga yang disimpan di tas koper.
"Emasnya disimpan di koper, tas koper itu disimpan di dalam kamar saya diletakkan di atas lemari," kata Wilson saat dijumpai di kediamannya pada Senin (16/11/2020).
Dia menjelaskan, emas sebanyak 300 gram itu merupakan tabungan milik keluarga yang sudah puluhan tahun disimpan sebagai investasi.
"Wah udah puluhan tahun itu sedikit-sedikit nabung ya namanya ibu rumah tanggakan (senang menabung mengumpulkan emas sebagai investasi)," ungkapnya.
"Anak-anak saya juga, dikumpul perhiasannya di dalam satu tempat jadi semua ngumpul di situ, jadi yang hilang ada 300 gram emas," tambahnya.
Selain menggasak perhiasan emas, maling juga turut membawa kabur sepada motor Yamaha Xeon, satu unit laptop dan uang tunai sebesar Rp6 juta yang disimpan di laci lemari.
Jika ditotal seluruh kerugian akibat aksi pencurian ini, Wilson menaksir angkanya bisa mencapai Rp300 juta lebih.
"Kalau pikiran saya ya paling perhiasannya aja kalau 300 gram, kali sekarang (harga emas pasaran) udah berapa, terus uang tunai 6 juta, sama motor sama laptop, sekitar Rp300 juta bisa lebih (kerugian)," paparnya.
Rumah yang terletak di Jalan Pulau Yapen 10 itu saat kejadian dalam keadaan kosong, seluruh penghuni pergi berlibur ke kawasan Puncak, Bogor.
Wilson dan sebagian keluarga berangkat dari rumah pada, Jumat malam (13/11/2020), kemudian satu orang anaknya menyusul ke Puncak dengan berangkat pada Sabtu (14/11/2020) malam.
Kondisi rumah sejak saat itu kosong tanpa penghuni, baru pada Minggu (16/11/2020) malam sekira pukul 18.30 WIB, mereka pulang dan mendapati gembok dan pintu rumah sudah dalam keadaan dirusak.
Kejadian ini kemudian langsung dilaporkan ke Polsek Bekasi Timur, pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti-bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna mengatakan, kasus ini masih ditangani pihak kepolisian dan masih dalam tahap penyelidikan.
"Korban melapor ke polsek, setelah itu anggota langsung melalukan olah TKP (tempat kejadian perkara), saat ini masih kita lidik," terangnya.
Diduga Sudah Memantau Sebelum Beraksi
Pelaku pembobolan rumah di Jalan Pulau Yapen 10, RT 01 RW 08, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi diduga sudah melakukan pemantauan sebelum beraksi.
Wilson Sihombing pemilik rumah mengatakan, pelaku pencurian diduga sudah memantau terlebih dahulu sehingga mengetahui kondisi rumah kosong ditinggal penghuni.
"Karena mereka tahu kita enggak ada di rumah, karena mobil dua-duanya enggak ada," kata Wilson saat dijumpai di kediamannya, Senin (16/11/2020).
Saat kejadian, tetangga sekitar rumahnya juga tidak ada yang mendengar suara gaduh maupun suara gonggongan anjing peliharaan, sehingga tidak ada saksi yang mengetahui secara langsung.
Padahal, pelaku pembobolan merusak gembok pintu pagar rumah dan mencungkil kunci pintu utama untuk dapat masuk ke dalam.
"Saya kan punya anjing di belakang, kata tetangga enggak ada gonggong, padalah biasanya kalau kita datang menggonggong, jadi dia (pelaku) datang ambil perhiasan yang ada di kamar lalu pergi," terangnya.
Kawasan tempat tinggalnya kata Wilson, memang cenderung sepi, kondisi ini tentunya membuat pelaku kejahatan lebih leluasa.
"Keadaanya jadi enggak terlalu ramai, sepi, apalagi kalau sore-sore itu jalanan sudah jelas enggak ada yang keluar, kita memang enggak tau maling masuknya jam berapa," tutur Wilson.
Baca juga: Kasusnya Tak Diproses Diungkit Habib Rizieq, Ade Armando: Saya Berulang Kali Dipanggil Polisi
Baca juga: Cuma Sepekan Zona Kuning, Kabupaten Tangerang Masuk Zona Oranye Lagi Karena Ini
Baca juga: Anies Baswedan Penuhi Panggilan Polisi Terkait Acara Pernikahan Putri Rizieq Shihab
Rawan Aksi Kejahatan
Wilson Sihombing pemilik rumah mengatakan, lingkungan tempat tinggalnya sepanjang 2020 ini memang cukup rawan aksi kejahatan serupa.
"Jadi sebelum kejadian di rumah saya, sebelumnya ada juga rumah di belakang sana, sama satu lagi rumah pak Butarbutar di depan gang sana," kata Wilson saat dijumpai di kediamannya, Senin (16/11/2020).
Dia yang sudah menetap di perumahan tersebut sejak 1987 mengaku, kerawanan di pemukimannya mucul baru-baru ini saja.
"Saya tinggal di sini sejak tahun 87 (1987), sebelum-sebelumnya enggak pernah ada (pembobolan rumah), baru tahun ini aja rawannya," ungkapnya.
Adapun pola yang dilakukan dari tiga kejadian pembobolan rumah menurut Wilson hampir sama, pelaku merusak kunci pintu untuk masuk ke dalam rumah.
"Polanya sama dirusak pintu, sepertinya pakai linggis, malah kejadian yang sebelum di rumah saya dia siang-siang sekitar jam 12an," tutur Wilson.
Komplek perumahannya memang terbilang sepi, ditambah minim fasilitas pengamanan seperti kamera pengintai atau CCTV lingkungan.
"Keadaanya jadi enggak terlalu ramai, sepi, apalagi kalau sore-sore itu jalanan sudah jelas enggak ada yang keluar, kita memang enggak tau maling masuknya jam berapa," ucapnya.
Kemudian jika memasuki malam hari, akses jalan di komplek perumahan juga ditutup portal, hanya menyisahkan satu akses yang dijaga sekuriti.
Wilson menduga, pelaku pencurian di rumahnya beraksi pada siang hari sehingga memudahkan mereka untuk melarikan diri.
"Kalau malam aja diportal, tapi kalau siang hari dibuka semua, makanya saya curiga dia melakukannya siang hari, karena keadaan di sini sepi," terangnya.