Pangdam Jaya Sebut Pentingnya Saling Menghargai Antarumat Beragama

Penulis: Bima Putra
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman saat bertemu tokoh lintas agama di Makodam Jaya, Jakarta Timur, Rabu (25/11/2020)

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyesalkan adanya kelompok umat beragama yang menolak keberagaman dalam masyarakat.

Sebagai seorang umat Islam, dia menyesalkan sikap pihak yang mengatasnamakan Islam namun perilakunya di masyarakat justru mencoreng agama Islam sendiri.

"Istilah amar ma'ruf nahi munkar digunakan untuk seolah-olah melakukan klaim kebenaran sembari menegaskan yang lain," kata Dudung di Makodam Jaya, Jakarta Timur, Rabu (25/11/2020).

Meski tidak gamblang menyebut pihak mana, sikap mengklaim kebenaran dan memaksa orang lain agar sependapat ini disebut berdampak buruk.

Terlebih masyarakat Indonesia tidak hanya menganut satu agama, secara budaya pun masyarakat Indonesia terdiri dari beragam budaya.

Baca juga: Imbas Pernikahan Putri Rizieq Shihab, Pemprov DKI Evaluasi Jajaran SKPD, Sejumlah Pejabat Terancam

Baca juga: Prediksi Cuaca dari BMKG, Kamis, 26 November 2020: Waspada Wilayah Ini Berpotensi Hujan Lebat

"Sehingga yang muncul di permukaan adalah wajah agama yang kaku dan maunya menang sendiri. Padahal sudah jelas agama Islam adalah rahmatan lil alamin, artinya kasih sayang untuk keseluruhan alam," ujarnya.

Dudung menuturkan perbedaan pandangan dalam beragama ini jadi lebih buruk ketika ada pihak yang menghasut sehingga terjadi perpecahan.

Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang butuh peran semua pihak agar wabah lekas berakhir, dalam agama pun menjaga kesehatan termasuk amalan.

"Maka jika siapapun melakukan keburukan lalu mengatasnamakan agama, ketahuilah itu bukan sejatinya agama, itu hanya mengatasnamakan agama," tuturnya.

Berita Terkini