Seorang Gadis Bikin Lebam Tangan Pacar Sesama Jenis, Ayahnya Tewas Ditembak di Depan Masjid

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres OKI AKBP Alamsyah Pelupessy menunjukkan senjata api rakitan milik tersangka Satipi (40) yang berkemeja tahanan saat rilis perkara pembunuhan Kodir (43) di Mapolsek OKI, Kamis (26/11/2020). Satipi menembak Kodir ayah S. S adalah pacar sesama jenis I, putri Satipi.

TRIBUNJAKARTA.COM, OGAN KOMERING ILIR - Setahun makan dan tidur bareng dengan pacar sesama jenis, S syok tahu ayahnya tewas ditembak oleh ayah sang pacar inisial I di depan masjid.

Kodir (43) punya anak perempuan inisial S. Tetangganya, Satipi (40) juga punya anak perempuan inisial I.

Mereka tinggal di Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Sudah setahun lebih S dan I menjalin hubungan sesama jenis. Sampai, suatu hari hubungan ini berujung pada pertumpahan darah. 

Kodir ayah S tewas mengenaskan karena ditembak di depan Masjid Nurul Iman, Dusun II, Desa Sungai Ceper, Senin (23/11/2020) pukul 11.30 WIB.

Baca juga: Terjebak Muslihat Waria hingga Mau Pamer Kemaluan saat Video Call, Lurah Cipayung: Saya Tertarik

Pelakunya adalah Satipi. Ia menembak korban Kodir menggunakan senjata api rakitan miliknya.

Anggota keluarga Kodir melihat detik-detik korban menghembuskan nafas.

Sedianya di Masjid Nurul Iman itu Kodir dan Satipi bermaksud menyelesaikan masalah S dan I tempo hari, dengan disaksikan perangkat Desa Sungai Ceper.

Kepala Desa Sungai Ceper Kaharno turut hadir di sana untuk ikut menyelesaikan masalah kedua keluarga. Kedua belah pihak turut membawa keluarga masing-masing.

Masalah yang hendak diselesaikan menyoal perilaku S anak perempuan Kodir, yang menganiaya I putri Satipi.

Baca juga: Tidur Bertiga Bareng Putra Bungsu, Nathalie Holscher Sering Kesal Gara-gara Tak Bisa Peluk Sule

Baca juga: 2 Mantan Anak Asuhnya Dicoret Timnas U19, Fakhri Husaini Beri Sindiran: Jangan Sia-siakan Kesempatan

Baca juga: Merasa Iba, Warga Duren Sawit Beri Sarapan ke Residivis Maling sebelum Diserahkan ke Polisi

S berulangkali memukul I menggunakan tas. Akibatnya, menyisakan luka lebam membiru di tangan I.

Korban tak terima hingga menjalani visum. Sementara Satipi dan keluarganya melaporkan kasus penganiayaan S ke perangkat Desa Sungai Ceper.

Sebelum azan Zuhur menjelang musyawarah dimulai, Satipi marah-marah, tertuju kepada Kodir dan perangkat Desa Sungai Ceper.

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Dugaan Prostitusi Online Artis dan Selebgram: Tarif Rp 110 Juta

Satipi mereka dipermalukan. Ia membawa rombongan besar keluarganya dalam musyawarah itu, sementara Kodir hanya membawa tiga orang.

Satipi kemudian pulang ke rumah mengambil senjata api rakitan dan memaki orang-orang terutama Kodir dan keluarganya.

Kepolisian Polsek Sungai Menang saat berada di lokasi tempat penembakan terjadi di depan Masjid Nurul Iman Desa Sungai Ceper, Selasa (24/11/2020). (TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI/DOKUMENTASI POLISI)

"Kamu enggak menghargai keluarga kami namanya. Kok datang cuma sedikit," teriak Satipi seperti ditirukan Kasubag Humas Polres OKI, AKP Iryansyah, Selasa (24/11/2020).

Setelah ucapan itu, Satipi menembak dan mengenai samping kepala Kodir hingga tembus ke rongga.

"Pelaku menembak korban di depan masjid. Akibat tembakan langsung mengenai kepala, korban meninggal di tempat," ucap Iryansyah.

Pelaku langsung kabur dan sempat menembak lagi sebanyak 1 kali ke udara dengan maksud tak satu orangpun mengejarnya.

Penembakan di depan Masjid Nurul Iman mengagetkan dan suasana sempat panas di Dusun II, Desa Sungai Ceper.

Kapolsek Sungai Menang, IPDA Suhendri, Rabu (25/11/2020) memastikan, memang sempat panas. Namun kondisi dusun sudah kondusif.

"Keluarga yakni istri dan anak pelaku sudah keluar dari desa dan mengungsi ke tempat lain. Posisi rumah kosong, maka dari itu dapat dikatakan keadaan sudah jauh lebih kondusif," ungkap Suhendri.

Anggota Bhabinkamtibmas disiagakan di Desa Sungai Ceper, untuk meredam kejadian tidak diinginkan semisal balas dendam dari keluarga korban.

Baca juga: Kisah Udin, Mantan Tukang Becak yang Terpaksa Alih Profesi Semenjak Kehilangan Sewa

Setahun tinggal bersama

Kepala Desa Sungai Ceper, Kaharno, menyebutkan hubungan S dan I ini memang sangat akrab dan sudah tinggal serumah setahun lebih.

Satipi tersangka penembakan terhadap Kodir di Dusun II Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, akhirnya diringkus polisi, Kamis (26/11/2020). (Tribun Sumsel/ Winando Davinchi)

"Untuk hubungan spesial mereka saya kurang paham," ucap Kaharno melalui sambungan telepon pada Selasa (24/11/2020).

Ia memastikan sebagai pecinta sesama jenis S dan I begitu lengket.

"Setahu saya mereka berdua ini sangat dekat hingga tidur makan pun bersama," imbuh Kaharno. 

Saking dekatnya, orangtua sudah menganggap kekasih anaknya itu sebagai anak sendiri.

"Itu sebelum perkelahian antar keduanya terjadi," tambahnya.

Menurut Kaharno, musyawarah pertama kedua belah pihak gagal. Sehingga dilanjutkan musyawarah di Masjid Nurul Iman.

Diakui Kaharno, Satipi merasa tersinggung melihat Kodir yang datang cuma 3 orang.

"Kalau seperti ini lebih baik tidak usah damai," ucap Satipi ditirukan Kaharno.

Baca juga: 2 Tersangka Lain Kasus Prostitusi Online Artis ST dan MA Diburu Polisi: Ini Peran Keduanya

"Kemudian pelaku memaki seluruhnya, termasuk kami (perangkat Desa Sungai Ceper) dan pihak keluarga korban," bebernya.

Tertangkap di Rumah Teman

Polisi akhirnya menangkap Satipi di rumah rekannya di Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji pada Kamis (26/11/2020) dini hari WIB.

Satipi sambil tertunduk lesu mengakui menyesal telah menghabisi Kodir tetangganya.

Ia mengakui hubungan sejenis anak-anak menjadi pangkal masalah dirinya dengan Kodir.

Satipi mengakui anak perempuannya I memang punya hubungan sejenis dengan S, anak perempuan korban.

"Anak saya dan anak korban selama ini memiliki hubungan spesial atau pecinta sesama jenis," tutur Satipi.

Satipi meminta maaf kepada keluarga Kodir dan keluarganya. Ia akan bertanggungjawab atas perbuatannya.

Baca juga: Momen Pertandingan yang Selalu Dikenang Oscar Aravena saat Berseragam Persija

"Saya sangat menyesal sekali telah menembak dan saya juga meminta maaf kepada keluarga korban," kata Satipi.

Kapolres OKI AKBP Alamsyah Pelupessy menjelaskan butuh tiga hari bagi personel Polsek Mesuji, anggota Satreskrim dan Satnarkoba Polres OKI menangkap Satipi karena pelaku membawa senjata api rakitan.

"Proses penangkapan berjalan cukup alot, pelaku ini berpindah-pindah tempat," ucap Alamsyah di Mapolres OKI, Kamis (26/11/2020).

Dengan kekuatan yang ada, personel gabungan bisa menangkap pelaku sebelum kabur ke tempat lain.

"Setelah diperiksa, memang benar di badan pelaku diselipkan senjata api yang kala itu digunakan untuk menembak kepala korban Kodir," terang Kapolres.

Penyidik menjerat pelaku pasal 338 KUHP atau 340 dan ditambahkan pasal 1 UU darurat nomer 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api ilegal.

"Maksimal hukuman mati atau minimal hukuman 20 tahun penjara," ucap Alamsyah.

Artikel ini disarikan dari TribunSumsel dengan judul: Kronologi Pembunuhan di Sungai Ceper OKI, Bermula Konflik Cinta Terlarang Sesama Jenis;  Ini Alasan Satibi Menembak Kodir saat Mediasi Mendamaikan Keributan Pasangan Sesama Jenis di OKI; dan Satipi Pelaku Penembakan di Sungai Ceper OKI Ditangkap di Tempat Persembunyian

Berita Terkini