TRIBUNJAKARTA.COM - Emas Jumiarti tetangga AYJ (17) pelaku mutilasi D (24) di Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, mengungkapkan keyakinannya jika pelaku bukan penyuka sesama jenis.
Keyakinan tetangga ini membantah adanya motif pemutilasi yang diungkap polisi.
Pasalnya, pelaku mengaku membunuh dan memutilasi karena kesal kerap disodomi oleh korban.
"Pelaku kesal dengan korban karena dipaksa sodomi berkali-kali oleh korban," ucap Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing pada Rabu (9/12/2020).
TONTON JUGA:
Erna menjelaskan, saat ini pelaku diamankan di Polda Metro Jaya.
Pelaku sebelumnya ditangkap Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Kranji, Bekasi pada Rabu dini hari (9/12).
Baca juga: Melisha Sidabutar Meninggal di Usia 19 Tahun, Maia Estianty Ikut Berduka: Bunga Indah Harus Pulang
Adapun Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal menjelaskan, pelaku membunuh korban karena sakit hati.
"Sakit hati ya karena ada hubungan kedekatan aja," imbuh Alfian.
FOLLOW JUGA:
Meski demikian, saat ditanya lebih lanjut soal apa yang membuat pelaku sakit hati, Alfian belum bisa membeberkannya.
Alfian menuturkan, pelaku belum terbuka.
Sementara itu Tetangga AYJ, Emas Jumiarti mengungkapkan kesaksiannya berkaitan sikap pelaku dan korban selama ini.
Baca juga: Begini Tanggapan Tegas Susi Pudjiastuti Ketika Ditanya Apakah Siap Jadi Menteri Jokowi Lagi
Emas menuturkan, AYJ dan Donny sudah berteman cukup lama setahun kebelakang.
Ia tak pernah curiga terkait pertemanan keduanya.
Bahkan jika dikaitkan urusan sesuka sama jenis, pelaku diketahui memiliki kekasih.
"Pelakunya punya pacar (kekasih), biasa aja enggak pernah ada gelagat kaya gitu (penyuka sesama jenis)," terang Emas.
Kekasih pelaku menurut Emas, kerap diajak ke rumah.
Baca juga: Reaksi Kocak Kaesang Saat Gibran Unggul Sementara di Pilkada Solo 2020, Chef Arnold Ucap Ini
Bahkan, dia sendiri cukup kenal lantaran intesitas AYJ bertemu kekasihnya cukup sering.
"Sering main ke sini juga pacarnya, semalam katanya pacarnya itu dibawa juga sama polisi buat jadi saksi," ucap Emas.
Kehidupan Berubah Drastis
Emas Jumiarti menjelaskan, pelaku tinggal seorang diri di rumah bekas peninggalan orangtuanya.
Sehari-hari remaja tersebut bekerja sebagai pengamen manusia silver.
Kakak dan neneknya tinggal di lokasi berbeda dan hanya sesekali mengunjunginya.
"Orangnya sopan, ramah, enggak pernah macem-macem paling ngamen aja, makanya kaget saya kalau dia sampe kaya gitu (melakukan mutilasi)," kata Emas Jumiarti (45), Rabu (9/12/2020).
Baca juga: Mulai Turun Besok, Begini Cara Mencairkan Dana BLT Guru Honorer Rp1,8 Juta
Pergaulan AJY di lingkungan sekitar juga cukup baik.
Dia kerap kumpul bersama pemuda-pemuda dekat tempat tinggalnya dan terlihat normal-normal saja.
"Normal-normal aja selama ini yang kita tahu, sama pemuda sini juga dia kenal suka nongkrong kumpul-kumpul," tuturnya.
AJY diketahui merupakan remaja putus sekolah setelah tak tamat SMP.
Sejak kecil, AJY sudah hidup sebagai yatim.
Ayahnya meninggal dunia sejak lama dan dia dibesarkan oleh ibunya.
Sekitar tiga atau empat tahun silam, ibunya meninggal dunia dan terpaksa membuat AJY harus hidup tanpa perhatian kedua orantuanya.
Baca juga: Keluarga Jokowi Diprediksi Menang di Pilkada 2020, Begini Beda Reaksi Lawan Gibran & Bobby Nasution
"Dia punya kakak cuma udah pada nikah, diajak tinggal sama kakaknya bareng sambil urus nenek cuma dia enggak mau milih tinggal di sini sendiri," terangnya.
Waktu kecil, AYJ dikenal sebagai anak yang taat beribadah.
FOLLOW JUGA:
Dia bahkan sering ikut pengajian dan kegiatan keagamaan lain di lingkungan setempat.
Namun ketaatannya mulai memudar semenjak ibunya meninggal.
Baca juga: Sempat Dapat Kado Istimewa, Begini Kesedihan Kembaran Ditinggal Melisha Sidabutar
Ia putus sekolah hingga hidup mengamen yang dilakukannya saat ini.
"Dia sering ngajak temannya main ke rumah, temannya dari mana aja bukan orang sini, termasuk korban itu sering main ke sini hampir setiap minggu nginep," tuturnya.