Polemik Soal Ujian Anies-Mega, Ketua Komisi E: Sepele Tapi Dampaknya Luar Biasa

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung DPRD DKI Jakarta

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria meminta Dinas Pendidik mengevaluasi guru SMPN 250 Cipete, Jakarta Selatan terkait soal nama Anies-Mega di ujian.

Meski terkesan sepele, namun dampaknya besar lantaran soal ujian itu sarat muatan politik dan menyudutkan pihak tertentu.

Pasalnya, dalam soal ujian tersebut Anies disebut sebagai gubernur pemenang pemilu 2017.

Lalu, di soal lainnya juga disebutkan bahwa Anies kerap diejek oleh Mega.

"Nah, hal kayak gini jangan sampai terjadi lagi. Ini sepele, tapi luar biasa dampaknya," ucapnya, Rabu (16/12/2020).

Agar peristiwa serupa tak terulang lagi, politisi Gerindra ini meminta Dinas Pendidikan melakukan pembinaan kepada para guru dan tegas dalam menerapkan aturan.

"Ini mesti memang dari Dinas harus turun gunung sampai mereka ke bawah mengetahui apa sih permasalahannya," ujarnya saat dikonfirmasi.

Tak hanya itu, Iman juga meminta Disdik DKI ikut menyeleksi soal-soal ujian yang akan diberikan kepada para murid.

Baca juga: Dalam Tiga Pekan, 2 Minimarket di Jakarta Timur Dibobol Maling

Tujuannya agar tak ada lagi soal bermuatan sarat politik yang bisa menyudutkan salah satu tokoh.

"Soal kaya gini jangan terjadi, diseleksi atau kepala dinas kasih ultimatum tidak ada lagi nama pejabat masuk ke dalam soal intinya itu saja," tuturnya.

Imbas dari polemik soal ujian Anies-Mega, guru SMPN 250 Cipete, Jakarta Selatan Sukirno dipanggil oleh Komisi E DPRD DKI pada Selasa (15/12/2020) lalu.

Ia dicecar oleh para legislatif, termasuk Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Prasetyo yang mengancam bakal mempolisikan Sukirno.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Bakal Polisikan Guru Pencatut Anies-Mega Dalam Soal Ujian SMPN 250 Cipete

Baca juga: Ngamuk di Depan Guru Pembuat Soal Mega-Anies, Ketua DPRD DKI: Bapak Mau Provokasi? Lo Jagoan?

Baca juga: Daftar Cuti Bersama Desember 2020, Simak Tips Liburan Aman di Tengah Pandemi Covid-19

Meski demikian, dalam penjelasannya di depan anggota dewan, oknum guru ini menyebut tidak ada maksud tertentu dalam pembuatan soal ujian.

"Pemanggilan kemarin hanya untuk mengetahui kronologis dengan jelas, supaya jangan beredar di medsos berita yang simpang siur," kata Imam.

"Kami tidak mengambil kesimpulan apa-apa, kami hanya ingin mengetahui kronologis," tambahnya menjelaskan.

Berita Terkini