Hal itu terjadi karena masyarakat akan mengartikan suatu pesan berdasarkan persepsi masing-masing.
"Untuk itu, dengan terbukanya ini. Saya yakin, Insya Allah tadi bahasa beliau untuk diartikan dalam bahasa keumatan bahwa pendekatan ini kadang-kadang hal yang sebenarnya simpel menjadi kompleks karena adanya persepsi yang berbeda," kata dia.
• 200 Tenaga Kesehatan Kota Bekasi Bakal Bertugas di RSD Asrama Haji Bekasi
• Panglima TNI dan Kapolri Bagikan 10 Ribu Masker di Pasar Bali Mester Jatinegara
• Cara Hitung Masa Subur Wanita dengan Memperhatikan Siklus Menstruasi, Begini Rumusannya
Profil Rabithah Alawiyah
Dikutip dari website mereka, Rabithah Alawiyah merupakan organisasi tempat berkumpul orang-orang Hadrami. Organisasi ini juga mencatat keturunan Nabi Muhammad yang berada di Tanah Air.
Ketua Umum Rabithah Alawiyah adalah Habib Zein bin Umar bin Smith. Dikutip dari Wikipedia, Rabithah Alawiyah berdiri di Indonesia pada tanggal 27 Desember 1928. Pendirian Rabithah Alawiyah hanya beberapa bulan dari peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Dalam kunjungannya, Sigit mengatakan, selama ini banyak bahasa hukum atau bahasa kepolisian yang perlu diterjemahkan ke masyarakat.
Sigit berharap bahasa hukum tersebut nantinya dapat diterjemahkan oleh DPP Rabithah Alawiyah.
"Jadi tadi kami sampaikan ke beliau-beliau, Pak, titip supaya pesan kamtibmas kami bisa disampaikan ke umat dengan bahasa-bahasa umat. Tentu ini akan sangat membantu," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rabithah Alawiyah Apresiasi Pendekatan Transparan dan Humanis Kapolri Sigit",
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolri Kunjungi Markas Rabithah Alawiyah",