Isu Putus Hubungan Anies Baswedan-Gerindra, Arief Poyuono: Anies Milik Warga Jakarta Bukan Gerindra

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri), Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017). Rumor keretakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi sorotan.

Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan membeberkan apa yang dibahas keduanya.

"Ya silaturahmi saja, karena memang hubungan keduanya baik-baik saja," kata Fadli.

Anies Diprediksi Sulit Maju Lagi di Pilkada DKI

Universitas Pertahanan (Unhan) menerima kunjungan kerja Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada Rabu (13/5/2020) di Kampus Sentul (Istimewa)

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai, peluang Anies Baswedan kembali mencalonkan diri di Pilkada DKI Jakarta selanjutnya bisa jadi sulit.
Meski berstatus inkumben, Anies diprediksi akan kesulitan mendapat partai pengusung.

Sebab, tanda-tanda Anies pecah kongsi dengan Partai Gerindra mulai terlihat.

"Memang sudah kelihatan pecah kongsi Anies dan Gerindra DKI," kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Adi menilai, tanda-tanda Anies dan Gerindra pecah kongsi sudah mulai terlihat dari alotnya pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Sandiaga Uno yang mengundurkan diri.

Diminta mundur

Tanda putus hubungan tersebut baru-baru ini dipertegas dengan kritik dari Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis.

Ali meminta Anies mundur jika tak sanggup menangani pandemi Covid-19.

Adi memprediksi, Gerindra memilih akan mengusung Riza Patria sebagai calon gubernur dalam pilkada DKI selanjutnya.

"Kan sudah kelihatan sejak awal Gerindra ini sudah memilih untuk tidak semesra dulu dengan Anies. Dan sudah punya calon lain, yaitu Pak Riza Patria," kata Adi.

Adi menilai parpol yang saat ini masih loyal dan akan mendukung Anies hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, PKS tak memiliki cukup kursi untuk bisa mengusung Anies sendirian.

PKS saat ini hanya mengantongi 16 kursi. Sementara syarat untuk mengusung Paslon di Pilgub adalah 21 kursi.

"Ya di sinilah nasib Anies sedang dipertaruhkan. Apakah dia nantinya dapat dukungan parpol lain, dia maju independen atau tidak maju sama sekali. Karena yang bisa dibaca mendukung Anies kan hanya PKS," kata Adi.

"Partai yang lain tidak (mendukung Anies), justru menarik diri. Apalagi partai pemerintah kan," sambungnya.

Berlakukan Transaksi Dinar dan Dirham, Pemilik Pasar Muamalah di Depok Diamankan Polisi

Penampakan Rumah Mewah Angel Sepang, Diduga Jadi Selingkuhan James Kojongian: Ada 2 Mobil Terparkir

Bantah Putus Hubungan

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah isu partainya putus hubungan dengan Anies.

Ia menyebutkan, Anies sempat bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto baru-baru ini.

"Pak Prabowo dengan Pak Anies adalah pemimpin yang tidak hanya cerdas, bijaksana, tapi juga negarawan. Kemarin Pak Anies ketemu Pak Prabowo ngobrol hampir dua jam, sama saya. Jadi tidak masalah," kata Riza dalam tayangan program Aiman di Kompas TV, Senin malam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dukung Pilkada Serentak 2024, Gerindra Tegaskan Bukan untuk Jegal Anies", .

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jika Pecah Kongsi dengan Gerindra, Anies Diprediksi Sulit Maju Lagi di Pilkada DKI"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Kabar Pecah Hubungan dengan Anies, Gerindra: Itu Hoaks",  

Berita Terkini