Anies Buntuti Prabowo di Survei Capres, Arief Poyuono: Keok Semua Jika Jokowi Boleh 3 Periode

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo. Mantan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menilai Presiden Joko Widodo bisa menang di Pilpres 2024 jika diperbolehkan tiga periode.

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai Presiden Joko Widodo bisa menang di Pilpres 2024 jika diperbolehkan tiga periode.

Arief melihat tokoh-tokoh yang kini masuk dalam survei capres di Pilpres 2024 tetap kalah dengan elektabilitas Jokowi.

Hasil survei capres terbaru yang digelar Parameter Politik Indonesia menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di posisi kedua membuntuti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di peringkat pertama.

Arief Poyuono pun berkomentar mengenai hasil survei capres tersebut.

"Masih belum dalam zona aman bagi Prabowo untuk bisa menang di Pilpres 2024," kata Arief ketika dihubungi TribunJakarta.com, Senin (22/2/2021).

Apalagi, kata Arief, masyarakat belum melihat kinerja Prabowo selama jadi Menhan yang bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.

Bila angka elektabilitas Prabowo hanya sekitar 20 persen, Arief menyarankan Ketum Gerindra tersebut tidak maju di Pilrpres 2021.

"Karena pasti akan kalah nantinya," ujar Arief.

Sementara itu, ia melihat tiga tokoh kepala daerah yang masuk dalam survei memiliki modal untuk maju di Pilpres 2024.

"Anies, Ridwan Kamil Dan Ganjar sudah jadi modal yang kuat untuk maju sebagai Capres tapi juga masih belum punya potensi untuk menang," katanya.

Arief menyebut kemungkinan akan muncul Tokoh yang tidak diperhitungkan saat ini.

Tapi karena keberhasilannya dalam menangani perekonomian Indonesia akibat Covid maka rakyat akan jatuh hati pada tokoh tersebut nantinya.

"Yang pasti tokoh ini Orang Jawa," katanya.

Menurut Arief, sampai saat ini mayoritas masyarakat masih menginginkan Jokowi untuk bisa maju lagi di pilpres 2024 .

Karena itu UUD 1945 perlu diamandemen kembali tentang masa jabatan presiden yang terpilih dua kali masih bisa untuk kembali maju atau istilah boleh menjabat tiga periode

"Nah jika Jokowi diperbolehkan untuk tiga periode. Tokoh tokoh yang ada dalam survei bisa keok semua," imbuhnya.

Hasil survei Parameter Politik Indonesia

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di pelantikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disaksikan Wakil Gubernur Sandiaga Uno di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017). Kabar putusnya hubungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan partai Gerindra mengemuka. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Hasil survei Parameter Politik Indonesia menunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi sosok dengan elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden apabila pemilihan dilakukan saat survei digelar.

Berdasarkan survei top of mind capres, Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 19,9 persen diikuti dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (11,9 persen) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (11,3 persen).

Lalu, saat pilihan capres terdiri dari 15 nama, Prabowo memiliki elektabilitas 22,1 persen disusul Anies (14,6 persen), Ganjar (13,9 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (6,3 persen), dan Menteri Sosial Tri Rismaharini (5,8 persen).

Sementara, saat pilihan capres dipersempit menjadi 10 nama, Prabowo memiliki elektabilitas 23,1 persen, Anies (15,2 persen), Ganjar (14,9 persen), Ridwan Kamil (6,8 persen), dan Risma (6,5 persen).

"Data elektabilitas juga menunjukkan Prabowo Subianto menjadi figur tak tergantikan dari calon berbasis militer secara konsisten memimpin kompetisi capres 2024, baik pada skenario elektabilitas terbuka, maupun pada skenario elektabilitas tertutup," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Inodnesia Adi Prayitno dalam siaran pers, Senin (22/2/2021).
Survei yang sama juga menunjukkan, publik paling menyukai komposisi militer-sipil sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

Komposisi militer-sipil tercatat disukai 30,2 persen reseponden, diikuti sipil-sipil (26,1 persen), sipill-militer (18,6 persen), militer-militer (11,1 persen), dan 14 persen responden tidak menjawab.

"Data survei secara konsisten mengamini asumsi meningkatnya kembali pamor capres berlatar belakang militer," kata Adi.

Survei tersebut dilakukan pada tanggal 3-8 Februari 2021 dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara acak dari kerangka sampel.

Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun pengumpulan data dilakukan dengan metode telepolling menggunakan kuisioner.

Berikut hasil survei elektabilitas capres versi Parameter Politik Indonesia

Baca juga: Kiky Saputri Ungkap 5 Aktor Pipinya Paling Nyaman Dicium: Jefri Nichol Terakhir, Ini Sosok Pertama

Baca juga: Ditahan karena Lempari Pabrik Rokok, Emak-emak Terpaksa Bawa Balitanya Mendekam di Penjara

Baca juga: Sosok Hartono Dikenal sebagai Pelukis Spanduk Pecek Lele, Kliennya Ada Aktor Tanah Air

Baca juga: Banjir Surut, Warga Cipinang Melayu Kerja Bakti Bersihkan Lumpur

Elektabilitas Capres 15 Nama:

Prabowo Subianto: 22,1 persen

Anies Baswedan: 14,6 persen

Ganjar Pranowo: 13,9 persen

Ridwan Kamil: 6,3 persen

Tri Rismaharini: 5,8 persen

Agus Harimurti Yudhoyono: 5,3 persen

Sandiaga Uno: 4,1 persen

Jusuf Kalla: 3,8 persen

Gatot Nurmantyo: 3,4 persen

Abdul Somad: 2,9 persen

Mahfud MD: 2,0 persen

Erick Thohir: 1,8 persen

Khofifah Indar Parawansa: 1,0 persen

Puan Maharani: 0,8 persen

Moeldoko: 0,2 persen Ragu/Tidak Jawab: 12,0 persen

Elektabilitas Capres 10 Nama:

Prabowo Subianto: 23,1 persen

Anies Baswedan: 15,2 persen

Ganjar Pranowo: 14,9 persen

Ridwan Kamil: 6,8 persen

Tri Rismaharini: 6,5 persen

Agus Harimurti Yudhoyono: 6,3 persen

Sandiaga Uno: 4,0 persen

Jusuf Kalla: 3,9 persen

Abdul Somad: 3,7 persen

Gatot Nurmantyo: 3,5 persen

Ragu/Tidak Jawab: 12,1 persen

(TribunJakarta.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Parameter Politik: Elektabilitas Prabowo Tertinggi Diikuti Anies dan Ganjar", Klik untuk baca: 

Berita Terkini