Sisi Lain Metropolitan

Tertarik Bergabung Jadi Agen Rahasia Pembongkar Tukang Selingkuh? Begini Syaratnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Jane berambut pirang, agen rahasia dari detektif angel saat ditemui TribunJakarta.com pada Kamis (25/2/2021).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Anda tertarik menjadi seorang agen rahasia yang ahli dalam mengungkap kasus perselingkuhan? 

Ada sederet syarat yang bisa diikuti bila tertarik dengan dunia intelijen ini.

Seorang agen rahasia, Jane (34), bukan nama asli, membeberkan sejumlah syaratnya.

Ditemui di sebuah kedai kopi di kawasan Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, perempuan yang sudah tujuh tahun bekerja menjadi agen rahasia itu mengatakan calon agen harus tahan banting kala bertugas.

Sebab, seorang agen harus sigap dalam menerima tugas yang diberikan. Jane mengaku stand by 24 jam. Soalnya, misi dari miss Angel, julukan atasannya, datang tanpa mengenal waktu.

"Daya tahan tubuh itu utamanya. Karena waktu istirahat itu enggak stabil. Harus serba bisa juga," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Kamis (25/2/2021).

Selain itu, seorang agen harus tahan malu. Ia harus siap menyamar menjadi apa saja bila diperlukan. 

"Kalau mau jadi agen itu harus tahan malu. Kalau enggak mau yaudah," terangnya.

Jane bercerita bahwa ia harus menjadi pemulung demi mengawasi seorang target di gang sempit. Pakaian sobek-sobek yang dipakainya saat itu lusuh. Untuk mengakali kulit putihnya agar tak terlihat, Jane mengenakan kaos lengan panjang.

"Saya jadi pemulung pernah. Muka saya dirias ancur. Saya harus stand by di lokasi. Kalau berdiri saya agak susah, karena lokasinya di pinggir jalan seperti di gang sempit. Jadi kita enggak bisa nangkring atau memantau dari jarak deket. Kalau pemulung kan bisa mondar-mandir enggak masalah," ceritanya.

Seorang agen juga harus mahir dalam berbahasa. Keahlian lebih dari satu bahasa menjadi nilai tambah bagi calon agen. Apalagi, bila agen bisa menguasai logat dari berbagai daerah.

Sebab, lanjut Jane, seorang agen harus pintar menyesuaikan lingkungan di mana target berada meski masih dalam penyamaran.

"Jangan sepelekan bahasa. Terutama bahasa kita. Karena ketika kita ke daerah, enggak mungkin logatnya seperti tinggal di kota metropolitan. Ketika di (lingkungan) Jawa atau Sunda, misalnya, kita harus ikutin. Logat yang paling susah," terangnya.

Jane juga membeberkan seorang agen harus memiliki latar belakang bela diri. Kemampuan itu digunakan bila sewaktu-waktu nyawa agen terancam.

Halaman
1234

Berita Terkini