Ia mengenang tugas pertamanya adalah membuntuti perempuan yang diduga selingkuh.
"Pertama kali itu mengikuti perempuan yang diduga selingkuh. Dikasih tahu sama senior, rumah targetnya di mana. Kita tungguin di depan rumahnya, target keluar kita ikuti," ungkapnya.
Jane pun mengekor target perempuan itu sampai akhirnya ketahuan selingkuh dengan pria lain.
Agen rahasia harus memiliki kesabaran dan fokus di atas rata-rata. Soalnya, ia tak boleh lengah ketika memata-matai target.
Selain itu, Jane kerapkali mengubah penampilannya sesuai dengan target. Miss Angel sering memintanya untuk mengubah warna rambut.
"Dalam sebulan bisa dua kali ganti warna rambut," terangnya.
Dalam setiap penyamarannya, Jane biasanya didampingi bersama seorang rekan atau tim.
Mayoritas Kasus Perselingkuhan
Sejak 2014, Jane telah menuntaskan beragam kasus. Ia mengaku semua misi yang diberikan berjalan mulus.
Dari sekian banyak kasus yang ditangani, mayoritas karena masalah perselingkuhan. Sisanya, mencari orang hilang atau mengecek latar belakang seseorang.
Kasus perselingkuhannya beraneka macam, mulai dari pasangan lawan jenis hingga sesama jenis.
Pengungkapan kasus yang terakhir disebutkan malah tak jarang dilakukan Jane.
"Kalau target dari pasangan sesama jenis itu banyak. Udah enggak aneh," katanya enteng.
Tak hanya di dalam kota, ia kerap ditugasi ke luar kota. Bahkan, Jane juga pernah mengungkap kasus sampai ke Negeri Gajah Putih, Thailand.
Dari banyak kasus perselingkuhan, 80 persen target yang ditangani terbukti memadu kasih dengan pelakor.
Menjadi agen rahasia harus tahan banting. Tak ada batas waktu dalam bekerja. Jane mengaku akan stand by 24 jam. Soalnya, sebuah misi datang tanpa mengenal waktu.
"Saya pernah di-call tengah malam. Udah tidur itu. Saya kerjain enggak boleh enggak. Saya pribadi selalu sigap enggak pernah menolak tugas," terangnya.
Dari Ungkap kasus Ladyboy hingga Incest
Jane pernah menerima misi yang unik selama tujuh tahun menjadi seorang agen rahasia.
Perempuan berambut pirang ini bercerita bahwa dirinya pernah menguntit seorang perempuan hingga ke negeri Gajah Putih, Thailand.
Misi itu bermula dari perintah miss Angel, nama julukan atasannya, untuk menindaklanjuti kecurigaan seorang klien terhadap kekasih perempuannya asal Thailand.
Ia diminta memata-matai seorang perempuan itu. Namun, misi itu bukan lah untuk mengungkap kasus perselingkuhan.
"Saya pernah ke Thailand, kalau itu kasusnya unik. Bukan kasus selingkuh tapi memastikan kalau target itu perempuan tulen atau bukan," ujarnya kepada TribunJakarta.com.
Jane bersama rekannya awalnya mengaku bingung bagaimana membuktikanya.
Selama sebulan, ia pun terus mengikuti segala aktivitas perempuan itu.
Sampai akhirnya, Jane menemukan kejanggalan. Perempuan itu rutin berkunjung ke dokter operasi plastik.
"Saya nungguin dia saat berkunjung ke dokter. Dokter operasi plastik. Enggak mungkin dia namanya ada perubahan (di fisiknya) pasti rutin ngecek. Kita tunggu momen itu. Ternyata Transgender," ceritanya kepada TribunJakarta.com.
Secara tampilan fisik, target yang diawasi Jane memang terlihat cantik layaknya seorang perempuan asli.
"Saya aja cantiknya kalah. Mulus putih orangnya. Asli orang sana (Thailand). Hasilnya (operasi plastik) kan memang bagus itu," ujarnya.
Selain itu, targetnya itu sering berkumpul dengan teman-temannya yang turut melakukan operasi plastik.
"Ketika dilihat, mayoritas teman-temannya juga begitu. Ketahuannya itu, loh kok ada yang hasilnya sempurna, ada yang tidak. Mereka kumpul. Cowok Indonesia ini statusnya sudah pacaran dengan perempuan itu. Mungkin mau ke jenjang yang lebih serius. Daripada salah," katanya.
Seorang agen rahasia harus bekerja dalam senyap demi memata-matai targetnya.
Si agen juga harus menyesuaikan penampilannya sesuai dengan target yang dibuntutinya agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Jane mengaku totalitas dalam setiap aksi memata-matai targetnya.
Bahkan, ia bercerita pernah merias diri layaknya seorang pemulung. Kala itu, Jane harus mengamati sebuah rumah di gang sempit. Area sekitar lokasi yang sempit menyebabkan orang dengan mudah mengenalinya.
Ia memutuskan untuk menjadi seorang pemulung yang kerap mondar mandir di sekitar lokasi itu.
"Saya jadi pemulung pernah. Muka saya dirias ancur. Saya harus stand by di lokasi. Kalau berdiri saya agak susah, karena lokasinya di pinggir jalan seperti di gang sempit. Jadi kita enggak bisa nangkring atau memantau dari jarak deket. Kalau pemulung kan bisa mondar-mandir enggak masalah," ceritanya kepada TribunJakarta.com.
Baca juga: 7 Tahun Bergelut Jadi Agen Rahasia, Terkuak Tugas Pertama Detektif Jane Bongkar Kasus Selingkuh
Baca juga: Bongkar Peralatan Detektif Jane Ungkap Kasus Selingkuh, Hanya Bawa 1 Alat Agar Misi Berjalan Mulus
Baca juga: Menyingkap Dunia Perselingkuhan Lewat Detektif Swasta: Jadi Agen Rahasia Bongkar Para Pelakor
Pakaian sobek-sobek yang dipakainya terlihat kumal untuk mengakali kulit putihnya tak terlihat, Jane mengenakan kaos lengan panjang.
Dari semenjak awal bergabung di tahun 2014, Jane kebanyakan menyelesaikan kasus perselingkuhan.
Sebanyak 80 persen target yang diikuti terbukti selingkuh.
Satu di antara kasus yang terkenang di dalam ingatannya kala menjalankan misi mengungkap pasangan incest atau hubungan sedarah antara kakak dan adik kandung.
Jane pun tak percaya dengan misi yang harus dikerjakannya itu. Ia tak habis pikir bagaimana kasus itu bisa terjadi.
"Selingkuhnya bukan sama orang luar, tetapi sama saudara kandung. Ekstrim," jelasnya sembari berbincang dengan TribunJakarta.com di kedai kopi, di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ia bercerita bahwa kakak dan adik ini masing-masing sudah berkeluarga. Namun, ada kejanggalan antara mereka berdua. Mereka sering saling berkunjung ke rumah masing-masing.
Entah bagaimana, pihak keluarga meminta pertolongan detektif angel untuk memeriksa hubungan mereka.
Bekerja sama dengan pihak keluarga klien, Jane diminta untuk menaruh kamera cctv di kamar adiknya.
"Jadi saya pasang CCTV memang itu sengaja di kamar adiknya. Sama pihak keluarga sudah bekerjasama. Nah, mereka berdua ketawan (selingkuh) di rumah adiknya. Jadi adiknya cewe kakaknya cowok. Buktinya ada di rekaman CCTV yang disimpan di kamar," ceritanya.
Tak ada yang tahu
Jane bercerita pekerjaannya sebagai mata-mata tak diketahui orang lain.
Bahkan, keluarga terdekatnya pun tidak ada yang tahu.
Ia betul-betul menjaga privasinya sebagai agen.
Jane saat ini mengaku masih berstatus single. Kekasihnya juga tak tahu apa pekerjaannya.
Bila menikah, mungkin pekerjaan ini akan dipertimbangkan lagi.
Secara pribadi, teman-teman dekatnya menilai Jane adalah sosok yang terbuka.
Namun, ketika berada di dunia mata-mata, Jane berubah 180 derajat.
Ia menjadi pribadi yang tertutup.
"Kalau kumpul sama teman-teman saya terbuka. Kalau ditanya kesibukannya, saya jelaskan lagi sibuk jualan online," terangnya.
Selama tujuh tahun bergelut di dunia agen rahasia, Jane menikmatinya. Ia menilai menjadi agen rahasia unik dan berbeda daripada pekerjaan lain.
Ia merasa pekerjaannya ini seperti sedang beraksi di dalam film-film hollywood.
"Kayak di film James Bond atau Charlie Angel's. Karena saya hobi nonton film-film action juga," pungkasnya.