PILU 2 Bocah di Karawang, Ibunda Wafat Ayah Sakit Jiwa, Kakak Sempat Disangka Maling

Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yusuf, Raihan, dan Dedi Mulyadi

TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib pilu menimpa kakak beradik bernama Raihan dan Yusuf asal Karawang, Jawa Barat.

Ibu meninggal saat mereka masih balita, sedangkan sang ayah mengalami gangguan jiwa.

Mirisnya lagi, sang kakak, Raihan baru-baru ini dihajar massa karena dituding mencuri.

Akibatnya, ia harus menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Cikampek.

TONTON JUGA:

Kehidupan pilu dua bocah itu terungkap setelah Raihan dirawat di sebuah rumah sakit di Cikampek karena babak belur dihajar massa akibat dituding hendak mencuri.

Baca juga: Pemecatan Kader Demokrat Rekayasa SBY? Marzuki Alie: Kalau Berani Dia Tampil

Awalnya, Raihan sepulang dari masjid dijemput dua anak jalanan. Dia kemudian diajak untuk mendatangi sebuah warung di kawasan Kotabaru, Karawang, pada Rabu (17/2/2021).

Raihan diminta dua anak jalanan itu untuk memanjat pagar halaman warung. Saat itulah dia kepergok pemilik warung dan kemudian ditangkap. Sementara dua temannya melarikan diri.

Raihan kemudian dihajar warga hingga babak belur dan kemudian diserahkan ke Polsek Kota Baru.

Karena mengalami luka cukup parah, Raihan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Izza Cikampek, Purwakarta.

Peristiwa yang dialami Raihan viral di media sosial hingga memantik simpati anggota DPR RI Dedi Mulyadi.

Baca juga: Millen Cyrus Tersandung Narkoba Lagi Sebulan Usai Rehabilitasi, Sempat Tulis Kata Bijak soal Rencana

Dedi pun menjenguknya di rumah sakit dan menanggung semua biaya pengobatan di rumah sakit pada Jumat (19/2/2021).

Setelah Raihan sembuh, Dedi akan membawanya untuk dididik di pesantren Cireok yang dikelolanya.

"Saya sekarang punya pesantren di Cireok, khusus menangani anak-anak bandel," kata Dedi melalui ponselnya, Sabtu (27/2/2021).

Dedi mengatakan, Raihan merupakan anak piatu miskin yang tinggal di Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, Karawang.

Halaman
12

Berita Terkini