"Sejauh yang kami tahu, transmisi atau penularan virus terjadi dengan cara yang persis sama seperti sebelumnya," ucap Gregory Armstrong yang memimpin kantor deteksi molekuler lanjutan di CDC kepada CNN.
Itu artinya, tindakan pencegahan untuk mengurangi penyebaran varian baru B.1.1.7 sama seperti sebelumnya.
Tetap galakkan dan lakukan 5M, yakni:
- Memakai masker
- Menjaga jarak 1-2 meter
- Mencuci tangan dengan sabun
- Menghindari kerumunan atau keramaian
- Mengurangi mobilitas
Kendati cara penularan varian B.1.1.7 sama, tapi mutasi pada varian ini membantu memasuki sel manusia dengan lebih mudah.
Berarti, jika seseorang menghirup udara yang mengandung partikel virus di dalamnya, partikel itu akan lebih mungkin menginfeksi beberapa sel di sinus atau hidung, dan akhirnya masuk ke paru-paru.
Perubahan yang mengkhawatirkan dari varian B.1.1.7 adalah lonjakan protein spike yang ada pada permukaan virus (berupa paku-paku di permukaan dan menjadi pintu masuk virus ke sel) lebih mudah menempel di sel.
Inilah yang membuat orang lebih mungkin terinfeksi saat terpapar virus corona SARS-CoV-2 dengan varian B.1.1.7.
Oleh sebab itu, kita semua perlu lebih keras untuk mencegah penyebaran dengan terus menerapkan protokol kesehatan 5M sembari menunggu vaksinasi.
"Untuk menghentikan transmisi, kita memerlukan kecepatan yang lebih tinggi dari apa yang kita lakukan untuk memperlambat transmisi," kata Armstrong.
"Kita perlu lebih memperhatikan penggunaan masker dan perlu meningkatkan cakupan vaksin."
Ada beberapa laporan yang membingungkan tentang apakah B.1.1.7 telah menyebabkan penyakit yang lebih parah di Inggris.
"Data terbaru dari Inggris menunjukkan bahwa (B.1.1.7) tampaknya sedikit lebih ganas. Artinya berpotensi menyebabkan penyakit yang lebih serius," Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Dr. Anthony Fauci.
2. Varian B.1.351
Varian yang pertama kali terlihat di Afrika Selatan dikenal sebagai B.1.351 atau 501Y.V2.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian ini sudah menyebar ke lebih 30 negara lain.