Testimoni Kader yang Hadir di KLB Partai Demokrat: Saya Diimingi Rp100 Juta,  Baru Terima Rp 5 Juta

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu, Gerald Piter Runtuthomas, memberikan testimoni ihwal kehadirannya saat KLB, di kantor DPP Partai Demokrat, Senin (8/3/2021).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu, Gerald Piter Runtuthomas, memberikan testimoni ihwal kehadirannya di Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara.

Pengakuannya tersebut disaksikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono beserta pendukungnya, di kantor DPP Partai Demokrat, Senin (8/3/2021) sore.

Gerald, sapaannya, menyebut diajak seorang mantan kader Partai Demokrat yang telah dipecat untuk menghadiri KLB tersebut.

"Kalau saya mau menguti kongres tersebut dan sudah ada di lokasi KLB, kami diajak memilih Ketum (Ketua Umum) baru, Moeldoko," kata Gerald, dalam video testimoninya yang ditayangkan di kantor DPP Partai Demokrat.

"Saya diimingi uang Rp100 juta dan akan dapat lima puluh persen lebih dulu," lanjut dia.

Baca juga: Mengapa Sajian Ikan Goreng di Restoran Selalu Terlihat Menarik? Ternyata Ini Triknya

Jika KLB yang memenangkan Kepala Staf Kantor Kepresidenan Moeldoko selesai, sisanya akan diberikan sepenuhnya.

"Selesai KLB saya diimingi mendapatkan sisanya," tambah Gerald.

Tapi Gerald malah menerima uang hanya Rp5 juta.

"Tapi nyatanya saya hanya dapat uang lima juta (Rp5 juta)," ucap Gerald.

Baca juga: Komplotan yang Diotaki Wanita Gelapkan 13 Mobil, Korban Rugi Rp 500 Juta

Gerald juga mengklaim ada kejanggalan lainnya dalam KLB tersebut.

Saat proses pengumpulan suara, kata dia, seluruh peserta yang hadir mendukung dua calon Ketum, yakni Moeldoko dan Marzuki Ali (Mantan Sekjen Partai Demokrat).

"Ketika ditanya siapa yang akan dipercayakan untuk menjadi Ketum, para peserta berteriak Moeldoko," ujar Gerald.

"Siapa lagi yang bisa, para peserta juga berteriak lagi, Marzuki Ali, yang disaksikan Jhoni Allen (Mantan Politisi Partai Demokrat)," sambungnya.

Baca juga: Terkait Kelanjutan Pembangunan Rusunami DP Rp 0, Ini Kata Perumda Pembangunan Sarana Jaya

Dikatakan Gerald, Jhoni Allen langsung berteriak memilih Moeldoko sebagai Ketum.

"Setelah itu Jhoni Allen mengetuk palu dan Moeldoko terpilih," ucap Gerald.

Sebelumnya, AHY menyebut Kongres Luar Biasa (KLB) yang memenangkan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, ilegal.

Baca juga: Terkait Kelanjutan Pembangunan Rusunami DP Rp 0, Ini Kata Perumda Pembangunan Sarana Jaya

"Adanya KLB yang dilakukan secara illegal inkonstitusional oleh sejumlah mantan kader yang juga bersekongkol, berkomplot dengan kader eksternal," kata AHY, saat konferensi pers, di kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/3/2021).

AHY mengklaim, dirinya merupakan Ketua Umum Partai Demokrat yang sah.

"Saya berdiri tegak mewakili simpatisan Partai Demokrat di seluruh wilayah tanah air, mewakili 34 ketua dewan pimpinan daerah di 34 provinsi," ucap AHY.

"Dari Aceh sampai dengan Papua mewakili ketua DPD pimpinan cabang di 500 kabupaten dan kota juga mewakili ribuan anggota Fraksi Partai Demokrat di tingkat pusat DPR-RI maupun di tingkat daerah provinsi," lanjutnya.

Begitu juga dengan di Kapubaten Jambi, AHY mengklaim telah mendapatkan mandat dari seluruh kader Partai Demokrat.

"Seluruh kader yang memiliki hak suara yang sah dan telah mereka gunakan serta berikan dalam kongres kelima Partai Demokrat pada 15 Maret 2020," tutur AHY.

"Kongres yang sah, demokratis, dan telah disahkan negara, Kementerian Hukum dan HAM," tutup AHY.

Baca juga: Terkait Kelanjutan Pembangunan Rusunami DP Rp 0, Ini Kata Perumda Pembangunan Sarana Jaya

Melansir Kompas.com, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko berterima kasih setelah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat KLB kubu kontra- AHY, Jumat (5/3/2021).

Moeldoko pun menanyakan komitmen para kader guna membesarkan Partai Demokrat.

"Saya berterima kasih, tapi sebelumnya ada beberapa pertanyaan saya kepada peserta forum, apakah pemilihan di kongres sudah dilakukan sesuai AD/ART partai?" kata Moeldoko, dikutip dari siaran Kompas TV, Jumat (5/3/2021).

Berita Terkini