Ari kata Roni, dalam kondisi bersimbah darah, coba berdiri lalu berjalan. Namun, tumbang lagi.
Roni pun mengaku panik.
Ia (Ari) pun, terkapar di depan wisma dan dinyatakan meninggal dunia.
Kondisi itu, lanjut Roni, membuat dirinya mulai panik.
"Cowoknya (Ari) sempat bangun lagi setelah jatuh di lobi, dia coba jalan tapi jatuh lagi. Mungkin takut juga, dia bangun lagi, terus dia jatuh lagi terakhirnya," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Iqbal Usman.
"Kronologis singkat kejadiannya berawal dari lantai dua di salah satu kamar wisma ini. Kemudian setelah korban (Ari) dianiaya, lari menyelamatkan diri di lantai satu (dasar)," ujarnya.
Saat tiba di lantai dasar, Ari Pratama yang mengalami pendarahan hebat akibat luka tikaman yang diderita pun tumbang.
SPKT Polsek Panakukkang yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi AP ke RS Bhayangkara.
Namun, nyawanya tidak tertolong lagi.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tiga Malam di Rutan Perempuan, Begini Kondisi Mahasiswi Pembunuh Selebgram Makassar Ari Pratama, .
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tiga Malam di Rutan Perempuan, Begini Kondisi Mahasiswi Pembunuh Selebgram Makassar Ari Pratama, .
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Keterangan Berubah-ubah, Mahasiswi Pembunuh Selebrgam Makassar Jalani Konseling,