Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, itu beserta dua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun selamat dalam kecelakaan maut tersebut.
Mimin menceritakan detik-detik terjadinya kecelakaan.
Menurut Mimin, saat mulai menyadari tanda bahaya, para penumpang secara serempak berteriak dan mengucapkan Takbir.
"Semua orang teriak Allahu Akbar, Takbir," ujar Mimin.
Mimin yang duduk di jok kedua dari sopir menyebut, bus oleng sebelum masuk ke jurang.
"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," ucap Mimin.
Baca juga: Ramalan Zodiak, Kamis 11 Maret 2021: Libra Jangan Egois Dulu, 4 Zodiak Harus Tahan Emosi
Saat di jalan, menurut Mimin, sudah tercium bau sangit kampas rem.
Salah seorang penumpang bahkan meminta sopir memeriksanya.
"Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.
Akibat kecelakaan itu, Mimin terjepit jok di dalam bus, sedangkan kedua anaknya terpental ke belakang.
Namun, Mimin bisa menyelamatkan diri dan merangkak mencari anaknya, lalu keluar dari bus.
"Saya terjepit jok, saya merangkak cari anak saya dan keluar dari bus," kata dia.
Update Korban
Update perkembangan terbaru kecelaan maut yang terjadi di Tanjakan Cae di Jalan Raya Wado-Malangbong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Menurut informasi yang didapat, total jumlah korban dalam kecelakaan tersebut sebanyak 62 orang.