"Pelaku GPK-PD (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat) ini memang sejak awal selalu mengumbar kebohongan dan fitnah," lanjut dia.
Dia menduga, Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) kubu Moeldoko ini dilindungi dan didukung oknum terkait.
"Karena merasa dilindungi dan didukung oleh oknum kekuasaan secara terang-benderang. Jadi, hentikan fitnah dan tipu daya seperti ini di muka publik," jelas dia.
Baca juga: Pria Tanpa Identitas Ditemukan Gantung Diri di Pohon Pinggir Jalan Raya PUP Bekasi Utara
Baca juga: Damkar Jakarta Timur Tangkap Ular Sanca Sepanjang 2,5 Meter yang Bersarang di Permukiman Warga
Dia menuturkan, memang ada sejumlah ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat yang digeser posisinya sebelum KLB tersebut dilaksanakan pada Jumat (5/3/2021).
"Sebelum KLB abal-abal, ada beberapa ketua DPC yang memang digeser dari posisinya, tapi jumlahnya sekira 30an," tutur Herzaky.
"Mengapa bisa beranak jadi 200 di kubu pelaku GPK-PD?" lanjut dia.
Herzaky pun mengatakan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat versi KLB Jhoni Allen frustasi sehingga mengatakan hal demikian.
"Memang kami mesti banyak maklum menghadapi mantan kader yang frustasi dan senang menyebar kebohongan," ucap dia.
Sebelumnya, Jhoni Allen mengatakan ada 200 ketua DPC Partai Demokrat yang dipecat.
Baca juga: Mengenang Kebaikan Hati Habib Hasan Mulachela, Bagikan 500Kg Beras Tiap Hari: Kita Mohon Ampunan
"Ini persisnya ada 200 lebih. Tapi skarang dibujuk lagi seperti di Maluku Utara," kata Jhoni Allen, saat konferensi pers, di Rumah Moeldoko, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/3/2021).