Tuntutan maksimal, juga hukuman maksimal selalu disuarakannya tanpa melihat fakta sidang," sambung Pasek.
Karenanya, ujar Pasek, dengan masuknya BW ke kubu AHY semakin menjelaskan posisi BW yang memang merupakan gerbong Cikeas.
"11. Manuver BW dalam kasus AU selama bergulir akhirnya kini makin mendapatkan jawaban yang lebih terang.
Kenapa BW bersikap begitu pada AU, dan begitu semangat merealisasikan gerakan Cikeas terhadap AU. Publik mulai mendapatkan gambaran soal satu barisan," ujarnya.
Pasek juga menyinggung ucapan BW sewaktu menyebut saat ini tengah terjadi brutalitas demokrasi atas adanya penyerobotan Partai Demokrat oleh kubu Moeldoko.
"12. Kalau bicara Brutalitas Demokrasi yg diungkapkan BW, maka justru menurut Saya, ketika BW sbg komisioner KPK bersatu frekwensi dengan keinginan Cikeas lah yang paling brutal menyingkirkan AU.
Saya bicara suarakan keadilan untuk AU karena masih dalam penjara," tegasnya.
Pasek menegaskan bahwa analisanya ini bukan karena dirinya ingin kembali ke Partai Demokrat itu.
"13. Sy tdk ada urusan dg perebutan PD saat ini Krn bukan itu concern saya.
Concern saya adalah terus menyarakan agar keadilan untuk AU bisa mendapatkan porsi yang wajar dan AU terjerat hukum tidak bisa dipisahkan dari dinamika Demokrat.
Mari bedah kasus AU secara lebih terbuka," ujarnya.
Pasek berhara agar BW maupun Samad bisa debat terbuka dengan Anas Urbaningrum.
"14. Bahkan saya merindukan ada perdebatan bedah kasus yg hadirkan langsung AU lawan BW & Samad, ada panelis pakar hukum acara pidana & pidana untuk menilainya secara live.
Bila perlu para saksi dihadirkan dlm perdebatan itu. Maka akan diketahui, AU Koruptor atau dikoruptorkan," ujar dia.