Mereka kemudian mendatangi kantor Dinas PUPR Deliserdang untuk mempertanyakan permasalahan hingga mereka diberhentikan.
Para honorer menganggap selama ini tidak pernah melakukan kesalahan dalam bekerja, atau mendapat peringatan dari atasannya.
"Kami baru tahunya kemarin bang. Peninglah ini kami bang, musim pandemi gini kami dipecat. Nggak tahu kami apa salah kami, udah mau lebaran tapi nasib kami begini," Andi Susanto, salah satu honorer yang juga dipecat.
Tetapi sayangnya mereka tak bisa menemui Kadis PUPR Deliserdang, Heriansyah Siregar
Mereka hanya bisa bertemu dengan Kasubag Umum, Nurjanah.
Kepada para tenaga honorer yang dipecat, Janna pun mempersilakan agar masalah ini ditanyakan langsung kepada Kepala Dinas.
"Saya nggak bisa memutuskan alasan kalian diberhentikan. Kalian jumpain saja Pak Kadis," kata Nurjanah.
Banyak orang yang prihatin dengan nasib tenaga honorer ini. Satu di antara tenaga honorer yang terkejut dengan keputusan pemecatan ini adalah
Karena belum mendapat penjelasan dari Kadis, para tenaga honorer yang dipecat ini pun berharap agar Bupati Deliserdang Ashari Tambunan bisa memberikan perhatian terkait masalah ini.
Karena rata-rata sudah berusia 30 tahunan mereka pun berpendapat sudah sulit mencari pekerjaan di luar.
Para honorer tersebut, berani menjamin bahwa atasannya masing-masing selama ini tidak pernah mengeluh karena setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka selalu dikerjakan dengan baik.
Sementara itu, Kadis PUPR Deliserdang, Heriansyah Siregar belum dapat dikonfirmasi terkait hal ini. Ia tidak ada di ruangannya. Nomor ponselnya juga belum aktif.
Wanita Hamil Tua Terpaksa Mencuri
Sementara itu, di Kampung Cikopak RT 31/11, Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakancikao, Purwakarta, Jawa Barat, seorang wanita hamil delapan bulan nekat mencuri uang Selasa (16/3/2021).
Kapolsek Kota Purwakarta, Kompol Januaryono menyebutkan pelaku ini berinisial R (31) dan tinggal di Cijantung, Parakanlima, Purwakarta.
Adapun uang yang hendak dicuri namun sudah diketahui penghuni rumah yakni milik anak korban senilai Rp 1.290.000.