Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Vakisnasi menjadi senjata utama Indonesia dalam perang melawan pandemi Covid-19.
Sejumlah strategipun disusun, di antaranya terkait target penerima prioritas yang sudah diatur sedemikian rupa berdasarkan tingkat risiko terpaparnya.
Pada tahap pertama, tenaga kesehatan menjadi kategori yang diutamakan mendapat vaksin, mengingat pentingnya peran mereka sebagai garda terdepan menyembuhkan pasien Covid-19.
Pada tahap kedua yang sedang berlangsung saat ini, vaksinasi ditargetkan kepada orang-orang yang bekerja di lapangan, kepala daerah, aparat TNI Polri, ASN, tokoh agama, anggota dewan, guru, pegadang pasar, lansia, sampai wartawan.
Baca juga: Modal Mengaku Kerabat Anggota DPRD, Lansia Ini Dapat Vaksin Covid-19 di RSU Tangerang Selatan
Pembagian skala prioritas tersebut tentu tidak sembarangan. Muaranya adalah terbentuk kekebalan komunal atau herd immunity yang efektif.
Sayangnya, TribunJakarta.com masih mendapati sejumlah orang yang belum termasuk penerima, namun bisa mendapat jatah vaksin, hanya karena memiliki hunungan keluarga dengan anggota dewan dan pegawai Pemkot.
Hal itu terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel).
Keluarga Dewan Dapat Prioritas
Sejumlah orang yang mengaku keluarga dewan atau anggota DPRD dan keluarga pegawai Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat vaksinasi Covid-19 di RSU Tangsel, Pamulang, pada Selasa (16/3/2021).
Satu di antaranya adalah Leo. Ia mengaku mendapatkan "tiket" vaksin karena keluarganya merupakan anggota DPRD Tangsel.
"Dari keluarga sih, orang DPRD," ujar Leo di lokasi.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Disebut Ngaco hingga Ambil Jatah Hak Orang , Jika Minta Keluarganya Disuntik Vaksin
Leo datang seorang diri. Berbeda dari mayoritas peserta vaksinasi lain yang mengenakan baju dinas cokelat, Leo mengenakan pakaian bebas.
"Ini baru (dosis) yang pertama," kata Leo.
Setelah divaksin, Leo megaku tidak merasakan efek samping apapun.