Pemkot Tangsel Sudah Siapkan Skenario Sekolah Tatap Muka, Siswa Masuk Dua Hari Dalam Sepekan

Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 2 Kota Bekasi Senin (22/3/2021). Pemkot Tangsel Sudah Siapkan Skenario Sekolah Tatap Muka, Siswa Masuk Dua Hari Dalam Sepekan

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menyiapkan skenario pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Taryono, mengatakan, saat kegiatan belajar mengajar (KBM) dikelas diberlakukan, tidak semua siswa bisa langsung mengikuti.

Kehadiran siswa akan dijadwal sedemikian rupa agar protokol kesehatan jaga jarak bisa tetap diterapkan.

Taryono mengatakan, melihat kapasitas sekolah di Tangsel, siswa akan dijadwalkan masuk kelas dua hari per pekan. 

Kurikulumnya pun akan dibuat khusus agar materi pelajaran bisa efektif diterima siswa.

"Tidak semua siswa di sekolah, tetap maksimal 50% kapasitas sekolah. Jadi skenarionya adalah, setiap anak akan hadir di sekolah dua hari dalam satu minggu, bergantian," ujar Taryono kepada TribunJakarta.com melalui sambungan telepon, Senin (22/3/2021).

Pun, ketika PTM dimulai, tidak semua tingkatan sekolah langsung bisa menerapkannya.

Taryono mengatakan, SMA dan SMP akan diutamakan, baru setelahnya SD dan PAUD.

"Khususnya SMP dulu, SMP, baru SD dan kemudian PAUD. SMP dengan SMA sekaligus,  SMA kan kewenangan provinsi, sudah koordinasi dan akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru secara bertahap," jelas Taryono.

Taryono juga menjelaskan terkait sikap orang tua siswa.

Bagi orang tua siswa yang belum menyetujui anaknya ke sekolah, masih bisa tetap menerapkan sistem belajar di rumah secara online.

Sampai hari ini, wacana sekolah tatap muka masih menjadi pro kontra di tataran orang tua siswa.

"Secara individu, kalau orang tua tidak mengizinkan walaupun sekolahnya sudah PTM, tetap anak itu belajar di rumah," jelasnya. 

Kendati demikian, PTM di Tangsel baru akan diterapkan mulai tahun ajaran baru, Juli 2021 mendatang.

Taryono mengatakan, keputusan tersebut mengikuti kebijakan Provinsi Banten dan Pemerintah pusat.

"Kita gini, saat ini sedang vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan di sekolah. Kalau kami sesuai arahan pimpinan mengikuti pemerintah pusat, yaitu akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru, Juli," ujar Taryono melalui sambungan telepon, Senin (22/3/2021).

Baca juga: Satu Keluarga di Kelapa Gading Jadi Korban Tabrak Lari saat Jogging, Korban Mengalami Pendarahan

Baca juga: Polisi Masih Dalami Adanya Motif Penipuan, Uang Hasil Praktik Penggandaan Diduga Palsu

Baca juga: Kerap Meresahkan, Warga Harap Puluhan Kafe di Kolong Jembatan Cilincing Disulap Jadi Pusat Kuliner

Saat ini, upaya menuju sekolah tatap muka adalah vaksinasi terhadap guru, dan tenaga kependidikan, seperti sekuriti, petugas tata usaha hingga petugas kebersihan sekolah.

"Iya tenaga kependidikan itu sekarang, yang belum vaksin, sekolah agar melaporkan kepada puskesmas terdekat," ujarnya. 

Selain itu, Taryono juga mengatakan, sekolah sedang menyiapkan infrastruktur protokol kesehatan. 

Setelahnya, persiapan sekolah akan diverifikasi oleh Dinas Kesehatan. 

"Iya kita cek ulang, benar enggak sekolah sudah menjalankan protokol Covid-19, benar enggak sekolah punya termogun, benar enggak sekolah punya tempat cuci tangan untuk anak dan lain-lain," kata Taryono.

Taryono mengatakan, proses verifikasi sekolah masih menunggu proses vaksinasi rampung.

"Belum ada datanya, masih proses semua sih. Masih sibuk vaksinasi," pungkas Taryono.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, kebijakan Tangsel berbeda dengan Pemkot Bekasi.

Pemkot Bekasi mengizinkan sekolah tatap muka mulai hari ini, Senin (22/3/2021). Kapasitas siswa yang hadir dibatasi 25% dari jumlah peserta didik. Jam pelajaran pun hanya empat jam dari 07.00 sampai 11.00 WIB. 

Berita Terkini