Paini pun beranjak berdiri. Ia berjalan tertatih-tatih sembari dipapah ke luar ruangan.
Baca juga: Penampakan Perempuan Misterius di Sungai, Tertangkap Kamera Sedang Bantu Pencarian Korban Kecelakaan
Selain Paini, Sri Astusi (41) juga datang ke Haji Naim untuk meminta pertolongan.
Pergelangan tangan kirinya bermasalah usai jatuh dari motor. Kala itu, Warga Ciledug tersebut mengerem mendadak saat mengendarai motor lantaran mobil di depannya tiba-tiba berhenti.
Sri pun banting setir ke arah kiri agar tidak mengendarai bagian belakang mobil. Namun, ia hilang kendali dan tersungkur dari motornya.
"Ketika naik motor kenceng, tiba-tiba mobil di depan mendadak berhenti. Saya panik oleng banting ke kiri akhirnya jatuh," jelasnya.
Ini ketujuh kalinya Sri datang ke Haji Naim untuk penyembuhan pergelangan tangannya yang retak.
Ia mengaku kondisi tangan kirinya sudah membaik.
"Ini sudah agak baikan sih. Termasuk cepet sih ini (penyembuhannya)," tambahnya.
Kendati sudah membaik, Sri masih menjerit kesakitan saat pengurut menggerak-gerakkan pergelangan tangannya.
"Allahu Akbar! Ah!" jerit Sri merengek kesakitan saat telapak tangannya ditekuk ke atas.
Sri mengetahui pengobatan alternatif Haji Naim dari ayahnya yang sebelumnya pernah ke sana.
Sebelum pulang, ia diberitahu makanan apa saja yang tidak boleh dimakan. Di antaranya nanas, pisang dan ikan tongkol. Biasanya, pengunjung akan cek lima hari sekali ke Haji Naim.
Begitu juga dengan Sri dan Paini.
Banyak pengunjung yang datang ke tempat itu dengan tertatih-tatih, kemudian pulang dengan kaki atau tangan diperban.
Baca juga: Dibawa ke Dukun Karena Hamil di Luar Nikah, Bocah di Kebumen Justru Alami Ini hingga Terus Melamun
Begitulah suasana sehari-hari di Balai Pengobatan Haji Naim di Jalan MPR III Dalam No. 24, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.