Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Masakan Padang jadi menu favorit banyak orang di Indonesia.
Tak heran, menemui Rumah Makan Padang di Jakarta bukan hal yang sulit.
Tapi kalau food lovers mencari Rumah Makan Padang dan enak dan berbeda dari biasanya, bisa datang ke Rumah Makan Rinai Pembasuah Luko yang ada di Pasar Rumput, Jakarta Selatan.
Rumah makan ini menawarkan menu-menu berbeda yang jarang ditemui di rumah makan padang lain.
Akmal Sikumbang, selaku pemilik warung mengatakan bahwa usahanya ini dirintis sejak tahun 90-an.
Ingin menyajikan menu-menu yang tidak biasa, Akmal memilih untuk menawarkan makanan yang jarang ditemui di Rumah Makan Padang lainnya.
"Waktu itu, dipikir sama temen apa ya, kira-kira mau buat warung padang. Kata teman 'Mak (paman) bikin lah yang jarang dibuat orang. Saya bilang bikin dendeng batokok dong, itu lan jarang. 'Nah iya itu, saya bikin 1 kilo dulu, katanya ini gak ada di restoran Padang mak. Alhamdulillah teman-teman di kaki lima awalnya suka," kata Akmal pada TribunJakarta.com, Jumat (26/3/2021).
Baca juga: Rampas Handpone Milik Sopir Truk, Bajilo Dibekuk Polisi di Cilincing: 3 Orang Masih Buron
Baca juga: Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021, Pemprov DKI Pertimbangkan Terapkan Aturan SIKM
Baca juga: Hebatnya Kasat Reskrim Gadungan, Taklukan 4 Wanita dengan Pangkat Palsu, Dapat Belasan Juta
Kalau biasanya menu andalan di rumah makan padang adalah rendang, Rumah Makan Rinai Pembasuah Luko justru memilih tidak menyajikan rendang.
Namun menu jagoan di sini adalah dendeng batokoknya.
Kekinian, Akmal mampu menjual sekitar 10 kilo daging dalam sehari.
Itupun terkadang sudah habis dalam waktu 2 sampai 3 jam.
"Kalau warung, sebetulnya jam 4 pagi sudah buka. Tapi makanan ini, kita siap jual setelah jam 9. Terkadang, jam 11, atau jam 12 itu dendeng sudah habis," tuturnya.
Tak hanya dendeng batokok saja. Menu lain yang juga jadi primadona adalah dendeng basah atau lambok, dan gulai gajeboh atau sandung lamurnya.
Selain langka, menurut Akmal banyak orang menyukai masakannya ini karena memang rasanya yang harum dan enak.
Diketahui, Akmal mengolah sendiri berbagai campuran masakan yang dibutuhkan demi menjaga kualitas rasa dan aroma masakannya.
Baca juga: 3 Anak di Bawah Umur Jadi Begal Usai Putus Sekolah, Bacok Korbannya hingga Luka Parah
Mulai dari bumbu, sampai minyak kelapanya.
"Semua saya buat sendiri. Minyak kelapa itu, saya buat sendiri sehingga wanginya harum. 40 buah kelapa, itu jadi sekitar 3 kilo minyak," imbuhnya.
"Bumbu kering juga buat sendiri. Gak ada yang beli jadi di pasar. Seperti pala, cengkeh jinten, itu kita racik, kita giling sendiri," tuturnya.
Sayang sekali, begitu wartawan TribunJakarta.com datang berkunjung, kami kehabisan dendeng batokok ataupun gulai gajebohnya.
Tetapi kami mencoba makan seporsi nasi lengkap dengan lauk berupa ayam goreng.
Selain menunya, yang membedakan warung makan Padang ini dengan warung makan Padang lainnya juga dari penyajiannya.
Baca juga: Mayat Laki-laki Nyaris Telanjang Gegerkan Warga, Saksi Kaget Karena Sebelumnya Ngopi Bareng
Sekepal nasi, disiram dengan kuah dendeng basah dan gulai gajeboh, lalu dilengkapi dengan sayuran berupa kol dan kacang panjang.
Sementara lauknya, disajikan secara terpisah dengan piring kecil.
Sebagai pelengkap rasa, setiap pemesanan nasi di tempat juga disajikan bersama sambal jengkol yang mantap, dan sambal cabai hijau yang dikukus. Maknyus!
"Jadi kalau orang itu sambal cabai hijau, digoreng biasanya. Kalau kami dikukus supaya rasanya juga lebih lembut," tambah Akmal.
Bagi food lovers yang mau mencoba, lokasi rumah makan ini ada di lantai 3 Pasar Rumput, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Buka dari jam 9.00 WIB, disarankan agar food lovers datanglah dipagi hari, agar tak kehabisan.
Untuk harganya sendiri, seporsi nasi dan lauk di sini dibandrol mulai dari Rp 15 ribuan untuk menu nasi dan telur dadar.
Sementara untun nasi dan dendeng batokok atau nasi dan gulai gajeboh Rp 25 ribuan.