Adapun tindakan filler payudara itu dilakukan SR kepada dua korbannya pada 26 Oktober 2020 lalu.
"Usai disuntikan itu kedua korban alami demam dan dari payudara bekas suntikan filler keluarkan nanah inilah yang buat korban laporkan ke Polres metro Jakarta Barat," kata Ady.
Luka tersebut makin parah hingga korban dioperasi.
Kedua korban akhirnya melapor ke Polres Metro Jakarta Barat.
Berbekal laporan itu, tersangka SR ditangkap di rumahnya di kawasan Pondok Pucung, Tangerang Selatan pada akhir Maret 2021.
Amankan Ratusan Botol Cairan Silikon
Dari tangan tersangka SR, polisi turut menyita barang bukti filler payudara yang digunakan untuk mereka menipu para korbannya.
Dari pemeriksaan, tersangka membeli cairan silikon tanpa merek itu secara online dengan harga Rp 3,5 juta perliter.
Oleh tersangka silikon itu dijual kembali olehnya dengan keuntungan Rp 1 juta perliternya.
Ady mengatakan bahwa tersangka hanya menerima penyuntikan filler payudara secara panggilan saja karena memang pelaku merupakan dokter gadungan.
Adapun kepada dua korban yang lapor ke Polres Metro Jakarta Barat, pelaku menyuntikan filler payudara di Hotel kawasan Tamansari, Jakarta Barat.
Untuk mempromosikan dagangannya, pelaku menawarkan di akun Instagram.
"Pelaku menawarkan iklan pasang filler payudara Rp 5 juta untuk 500 cc dan Rp 2 juta untuk 250 cc," papar Ady.
Sementara itu, guna lebih meyakinkan para korbannya, tersangka SR menunjukan sertifikat palsu yang seolah-olah dia memang sudah terpercaya melakukan filler payudara.
"Dalam pengakuannya sudah ada 15 orang yang pasang filler payudara kepadanya," ucap Ady.