Antisipasi Virus Corona di DKI

Dinkes DKI: Vaksin Astrazeneca Tak Bisa Diberikan ke Ibu Hamil dan Anak 17 Tahun ke Bawah

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin Covid-19 - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menegaskan vaksin Covid-19 Astrazeneca tak bisa diberikan bagi anak berusia di bawah 17 tahun dan ibu hamil.

Kemudian, vaksin produksi astrazeneca juga bakal digunakan di wilayah yang terdeteksi ada varian baru corona atau mutasi Covid-19.

Pasalnya, varian baru Covid-19 dari Inggris, India, hingga Afrika Selatan dilaporkan telah masuk ibu kota.

"Kami juga konsentrasi pada daerah yang mempunyai varian of concern (voc) karena kami tahu sudah ada informasi tentang varian baru di Indonesia dan di Jakarta," ujarnya.

Baca juga: Waspada Gelombang Baru Covid-19, Berikut Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Cegah Corona

Selain itu, vaksin yang sempat menimbulkan polemik ini juga digunakan di wilayah yang masuk zona merah atau pengendalian Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

"Jadi tiap dua minggu sekali ada update mana-mana RT yang masuk dalam daerah zona paling berisiko," tuturnya.

Vaksin Astrazeneca Diprioritaskan untuk Warga Jakarta di Tinggal di Daerah Kumuh

Pemprov DKI memprioritaskan vaksin Covid-19 Astrazeneca kepada warga yang tinggal di lingkungan kumuh.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam diskusi virtual yang dihelat Rabu (5/5/2021) kemarin.

Dalam diskusi itu Widyastuti menyebut, pemetaan RW kumuh dilakukan berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 90 Tahun 2018.

"Skenario sudah disiapkan, sudah mulai diberikan vaksinasi kepada warga usia 18 tahun ke atas di daerah RW kumuh," ucapnya.

Kemudian, vaksin produksi astrazeneca juga bakal digunakan di wilayah yang terdeteksi ada varian baru corona atau mutasi Covid-19.

Pasalnya, varian baru Covid-19 dari Inggris, India, hingga Afrika Selatan dilaporkan telah masuk ibu kota.

"Kami juga konsentrasi pada daerah yang mempunyai varian of concern (voc) karena kami tahu sudah ada informasi tentang varian baru di Indonesia dan di Jakarta," ujarnya.

Selain itu, vaksin yang sempat menimbulkan polemik ini juga digunakan di wilayah yang masuk zona merah atau pengendalian Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

"Jadi tiap dua minggu sekali ada update mana-mana RT yang masuk dalam daerah zona paling berisiko," tuturnya.

Halaman
123

Berita Terkini