TRIBUNJAKARTA.COM - Ketupat jadi hidangan khas Hari Raya Idul Fitri yang jarang terlewat.
Di beberapa daerah di Indonesia, ketupat biasanya disajikan hingga lima hari setelah Lebaran.
Berdasarkan KBBI, ketupat adalah makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman pucuk daun kelapa, berbentuk kantong segi empat dan sebagainya, kemudian direbus, dimakan sebagai pengganti nasi.
Tak jarang stok ketupat Lebaran masih tersisa.
Baca juga: Hari Pertama Libur Lebaran, 25 Ribu Pengunjung Padati Taman Impian Jaya Ancol
Sisa ketupan Lebaran bisa disimpan dan dihangatkan kembali ketika akan disantap.
Dikutip dari Kompas.com, Corporate Chef Parador Hotels & Resorts Gatot Susanto pada Sabtu (23/5/2020), ketupat mampu bertahan dua sampai tiga hari pada suhu ruang.
Meski demikian, Gatot menyarankan untuk menyimpan sisa ketupat Lebaran di lemari pendingin (kulkas).
Hal itu agar sisa ketupat tetap bersih dan mampu tahan lama.
Cara menyimpan ketupat yang benar agar tahan lama yakni dengan memasukkannya ke dalam plastik kedap udara sebelum disimpan dalam kulkas.
Umumnya, ketupat bakal bertahan hingga tujuh hari selama cara penyimpanannya tepat.
Baca juga: Rayakan Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, Anies: Kesempatan Kita Dekat dengan Keluarga
Selanjutnya, di kesempatan yang berbeda, Executive Chef Fourpoint by Sheraton Hotel Makassar Suwanta menuturkan, perlu suhu kulkas tiga sampai lima derajat celsius untuk menyimpan ketupat.
Ketupat yang telah disimpan perlu dihangatkan sebelum disantap.
Cara menghangatkan ketupat
Cara menghangatkan ketupat cukup dengan mengukusnya langsung.
Gatot menambahkan bahwa ketupat Lebaran yang sudah dipanaskan atau dihangatkan kembali, teksturnya tidak sekenyal ketupat yang baru masak.