Fakta di balik Rumor Penculikan Santri, Sang Anak Ternyata Keenakan Liburan Tak Mau Balik ke Ponpes

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMERIKSAAN: Orang tua dan anak yang diisukan diculik diperiksa Satreskrim Polres Lombok Tengah, Minggu (23/5/2021). Rumor penculikan anak sempat menggegerkan warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Rumor penculikan anak sempat menggegerkan warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Namun, rumor tersebut ternyata tak terbukti setelah sang anak mengaku bahwa informasi tersebut bohong.

Pasalnya, sang anak ternyata terlanjur menikmati liburan dan tak menyenangi kembali ke pondok pesantren.

Awalnya, rumor penculikan anak beredar di media sosial Facebook.

Satu diantaranya yakni pemilik akun facebook Dieka Salonn.

Akun tersebut memposting gambar tangkapan layar (screenshot) pesan WhatsApp yang berisi kronologi penculikan keponakannya, seorang siswa MTs/SMP.

Dalam postingan itu, pemilik akun mengingatkan agar warga tetap hati-hati saat memberikan anaknya keluar rumah.

Satuan Reskrim Polres Lombok Tengah, Polda NTB bertindak cepat mengenai kasus tersebut dengan memeriksa seorang anak yang dikabarkan sebagai korban penculikan, Minggu (23/5/2021).

Baca juga: Bayi Anak Prajurit Kodam Jaya Korban Dugaan Penculikan Ditemukan di Indramayu

Dalam pemeriksaan yang dilakukan di ruang PPA Sat Reskrim Polres Lombok Tengah, anak berinisial WFH mengaku tidak pernah diculik sebagaimana kabar yang beredar di media sosial facebook.

Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho melalui Kasat Reskrim AKP I Putu Agus Permana mengungkapkan, beberapa hari ini media sosial facebook dihebohkan dengan kabar penculikan seorang anak.

Atas informasi tersebut, jajaran Sat Reskrim Polres Lombok Tengah melakukan penelusuran dan memintai keterangan orang tua anak tersebut.

"Anak tersebut ternyata bukan korban penculikan, dia hanya tidak mau kembali sekolah di Pondok Pesantren," ungkap Kasat Reskrim AKP I Putu Agus Permana, Minggu (23/5/2021).

PEMERIKSAAN: Orang tua dan anak yang diisukan diculik diperiksa Satreskrim Polres Lombok Tengah, Minggu (23/5/2021). (Dok. Polres Lombok Tengah)

Saat pemeriksaan yang langsung didampingi ibu kandungnya, WFH mengaku bahwa kabar dirinya diculik adalah kabar bohong.

"Sepertinya anak itu keenakan liburan di rumah sehingga enggan balik lagi ke Pondok Pesantren tempatnya disekolahkan oleh kedua orangtuanya," ujar AKP I Putu Agus Permana.

Karena itu, Kasat Reskrim menyarankan masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial agar terhindar dari informasi bohong (hoaks).

Teliti terlebih dahulu jika ada postingan yang ingin dibagikan.

Jangan terlalu cepat percaya dengan informasi yang beredar di media sosial.

Baca juga: Anak Prajurit Kodam Jaya Diduga jadi Korban Penculikan ART

"Jangan sembarangan membuat postingan di media sosial. Sebab, unggahan kita itu akan dibaca oleh ribuan bahkan jutaan warga media sosial," ujarnya.

"Jangan ikut-ikutan membagikan sebuah status yang belum kita ketahui kebenarannya," pesan Kasat Reskrim didampingi Kanit PPA Aipda Pipin Setyaningrum.

Di sisi lain diharapkan peran orang tua dalam meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya guna menghindari hal tersebut.

Termasuk kenalan remaja lainnya seperti kebut-kebutan di jalan.

Maupun penyalahgunaan narkoba dan perkelahian.

Peristiwa Lain

4 ABG Menghilang Ternyata Berpetualang ke Kampung Orang

Dari kiri ke kanan - Yunita Mala Sari (17) Nina Donalia (15) , Nadia Tri Agustina (16) , Rohdiah Indah Lestari (16) empat ABG perempuan warga Jalan Suka Karya Lorong Kayu Lulus RT 045 RW 009 Kelurahan Sukarami Kecamatan Sukarami Palembang yang sebelumnya dilaporkan hilang, kini sudah kembali ke rumah dalam keadaan selamat, Sabtu (22/5/2021). (TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI)

Dilaporkan hilang oleh para orangtuanya, empat ABG asal Palembang, Sumatera Selatan ini ternyata hanya berpetualang ke kampung orang karena selama ini tak pernah boleh pergi jauh.

Mereka pun berpetualang ke Padang, Sumatera Barat dengan menumpang truk.

Selama di Padang, mereka bekerja di sebuah rumah makan.

Para remaja ini akhirnya memutuskan pulang setelah kabar mengenai dirinya yang disebutkan hilang tersebar di media sosial.

Keempat remaja ini memang tak pamit kepada orangtuanya hingga mereka dilaporkan hilang ke kantor polisi.

Baca juga: Kenalan dari Aplikasi Pencari Jodoh, Bocah Usia 7 Tahun Jadi Korban Penculikan

Saat dibincangi tribun sumsel di kediamannya, keempat remaja ini yakni Rohdiah Indah Lestari (16) , Nadia Tri Agustina (16), Yunita Mala Sari (17) dan Nina Donalia (15) mengaku selama enam hari menghilang, mereka pergi ke Padang untuk mencari pengalaman.

"Cari pengalaman saja. Kami mau tahu bagaimana rasanya pergi jauh dari rumah. Soalnya selama ini tidak pernah boleh pergi jauh," kata Nadia Tri Agustina.

Dari pengakuannya, semula mereka tidak ada niat untuk pergi ke Padang.

Baca juga: Istri Diludahi Mantan Pacar, Suami Turun Tangan Lakukan Penculikan: Dibawa ke Makam hingga Disetrum

Mereka hanya membulatkan tekad untuk jalan-jalan keluar Palembang tanpa ada arah tujuan pasti.

Tujuan ke Padang baru mereka putuskan setelah bertemu dengan seorang sopir fuso di Terminal Alang-alang Lebar bermuatan racun serangga, Minggu (16/5/2021).

Sopir tersebut hendak membawa muatannya pulang pergi dari Palembang menuju Padang.

"Awalnya kami pura-pura beli model (makanan khas Palembang) di dekat rumah. Padahal sebenarnya kami mau pergi jauh.

Terus kami sewa taksi online dengan tujuan Terminal Alang-alang lebar. Nah disana kami bertemu sopir fuso itu dan dia kasih tumpangan kami untuk ikut dia ke Padang," cerita Nadia.

Sopir itu, lanjut Nadia, secara sukarela memberi tumpangan kepada mereka tanpa meminta imbalan.

Hingga akhirnya pada Kamis (20/5/2021, mereka tiba di kawasan Bukit Tinggi tepatnya di sebuah rumah makan Padang yang kerap jadi tempat istirahat bagi para sopir mobil-mobil besar lintas daerah.

Keempat remaja itu kemudian dititipkan oleh sopir tersebut pada pemilik rumah rumah makan Padang tempat mereka beristirahat.

"Kami ditanya sama sopirnya, kalian mau pulang lagi ke Palembang atau tidak.

Terus kami jawab iya, mau pulang. Dijawabnya lagi, ya sudah kalau mau pulang tunggulah di rumah makan ini. Nanti kita pulang ke Palembang sama-sama," ujar Nadia.

Selama itu, keempat remaja ini bekerja sebagai tukang cuci piring di rumah makan tersebut.

Upah dari pekerjaannya, mereka disewakan kontrakan dan mendapat jatah makan 3 kali sehari.

Dari penuturan Nadia, tak banyak tempat yang mereka kunjungi selama berada di Padang.

Baca juga: Polres Metro Jaksel Berhasil Ungkap Korban dan Pelaku Penculikan di Cikarang, Kabupaten Bekasi

Mereka hanya bisa melihat indahnya pemandangan dari dalam fuso selama perjalanan dan hanya ada beberapa kali kesempatan untuk beristirahat.

Sedangkan terkait video tiktok yang menampilkan keempatnya asyik berjoget, Nadia berujar rekaman itu diambil tak jauh dari lokasi rumah makan tempat mereka bekerja.

"Kalau tidak salah, kami pernah lewat di Padang Solok. Cuma itu saja yang saya tahu, selebihnya tidak tahu itu daerah mana.

Kami jarang berhenti selama perjalanan, soalnya mengikuti arah sopir saja," ujarnya.

Kaget Dirinya Sedang Dicari

Getaran hati ingin pulang baru muncul dari para remaja ini setelah melihat kabar mereka hilang sudah viral di sosial media.

Namun saat itu mereka sempat ragu karena takut sekaligus malu pada tetangga.

"Tapi karena kami ingat sama orang tua, akhirnya kami sama-sama mau pulang," ujarnya.

Kemudian sopir fuso itu datang kembali dan siap mengantar mereka untuk pulang.

Tanpa membawa muatan, fuso hanya membutuhkan waktu selama sehari semalam untuk bisa sampai ke Palembang dari Padang.

Setelah sampai di Palembang, mereka berempat selanjutnya turun di kawasan Pulo Gadung Alang-alang lebar dan kemudian menghubungi salah satu tetangganya untuk minta dijemput.

"Iya, tidak lama perjalanan pulang kami," ujarnya.

Atas apa yang sudah terjadi, para remaja putri ini mengaku bersalah.

Mereka menyadari benar bahwa apa yang diperbuatnya sudah menyusahkan banyak orang terutama para orang tua.

"Kami mengaku salah, kami sudah menyusahkan orang tua. Kami janji tidak akan mengulangi hal ini lagi," ujar mereka.

warga Jalan Suka Karya Lorong Kayu Lulus RT 045 RW 009 Keluraha

Tangis Orangtua

Tangis bahagia mewarnai kepulangan empat ABG perempuan warga Jalan Suka Karya Lorong Kayu Lulus RT 045 RW 009 Kelurahan Sukarami Kecamatan Sukarami Palembang.

Sebelumnya mereka dilaporkan hilang sejak Minggu (16/5/2021) dan baru pulang ke rumah pada Sabtu (22/5/2021).

"Alhamdulillah anakku pulang," kata Yuyun Rokiyah (49) ibu kandung Nina Donalia (15) yang tak kuasa menahan tangis seraya saat memeluk erat anaknya.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Pengakuan 4 Gadis ABG Hilang Ditemukan, Ke Padang Naik Fuso, Kerja Cuci Piring di Rumah Makan, .

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Heboh Isu Penculikan Anak di Medsos, Ternyata Santri Tak Mau Kembali ke Ponpes Setelah Libur, 

Berita Terkini