Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta terus mewanti-wanti lonjakan kasus Covid-19 pascalebaran 1442 Hijriah.
Pasalnya, meski pemerintah mengeluarkan larangan mudik, nyatanya mobilitas warga sangat tinggi selama masa libur lebaran.
Selama masa larangan mudik, diperkirakan ada 2,2 juta warga DKI yang nekat mudik ke kampung halaman.
Mereka pun dikhawatirkan membawa virus corona saat kembali dari kampung halaman ke ibu kota.
Hampir dua pekan pascalebaran, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, kapasitas 106 rumah sakit rujukan Covid-19 masih cukup aman.
Belum ada lonjakan berarti.
Dari 6.620 tempat tidur ruang isolasi yang disediakan, sampai saat ini baru terisi oleh 1.846 pasien.
Baca juga: Petugas Suku Dinas Kehutanan Jakarta Pusat Ditabrak Sopir Mobil Boks di Menteng, Pelaku Kabur
Baca juga: PPDB Online SMA/SMK Tahun Ajaran 2021-2022 di Kota Tangerang Akan Digelar Pertengahan Juni
Baca juga: Indonesia Kalah dari Afghanistan, Shin Tae-yong Soroti Buruknya Lini Pertahanan: Banyak Kekurangan
"Untuk tempat tidur isolasi sejumlah 6.620, persentase keterisiannya sebesar 28 persen," ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, Rabu (26/5/2021).
Kemudian, tingkat keterisian tempat tidur di ruang Intensive Care Unit (ICU) saat ini baru terisi 31 persen dari total 1.017 bed yang disediakan.
"Total pasien ICU di 106 RS rujukan Covid-19 ada 313 orang," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Untuk diketahui, belakangan klaster lebaran mulai bermunculan di DKI Jakarta.
Seperti yang terjadi di RT 03 RW 03, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur.
Hingga kemarin total ada 104 warga terinfeksi Covid-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, ratusan warga yang terpapar Covid-19 itu mayoritas sudah dikarantina di Wisma Atlet Kemayoran.