Ular yang sedang berkelonjotan tersebut menurut Dudut dibawa ke arah jalan raya, Jl A Yani depan Gedung Sekretariat Golkar Ciamis.
“Semula mau dibuang ke selokan. Karena masih bergerak-gerak khawatir hidup lagi, akhirnya ular tersebut dibuang ke jalan.
Digilas mobil lewat. Sekarang sudah gepeng seperti ini,” katanya sembari memperlihatkan bangkai ular kobra yang sudah gepeng kering, terlindas mobil dan motor yang melintas dan tersengat panas matahari.
Oleh Dudut, bangkai ular yang sudah gepeng kering seperti dendeng tersebut akhirnya dibuang ke selokan di sisi jalan raya jalan nasional jalur selatan tersebut,
“Kalau tadi malam langsung dibuang ke selokan takut hidup lagi. Ya dibuangnya sore ini saja,” ujar Dudut.
Ular Mematikan
Ular kobra adalah salah satu jenis ular yang berbahaya dan berbisa serta mampu membunuh manusia. Ular kobra mampu menegakkan dan memipihkan lehernya.
Leher memipih dan melengkung itu bentuknya seperti sendok. Itu biasanya terjadi jika kobra merasa terganggu oleh musuhnya. Panjang ular ini bisa mencapai lima meter.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015) seperti dikutip Kompas.com, jika sebagian besar tulang rusuk Kobran itu untuk membentuk tudung. Tudung adalah suatu yang dipakai untuk menutup atau melingkupi bagian atas kepala.
Kobra memiliki indera penciuman dan penglihatan yang sangat tajam. Konon kedua indera ular Kobra mampu mengawasi mangsanya dari jarak sekitar 100 meter.
Itu yang menjadi salah satu cara Kobra berburu untuk mencari mangsa.
Kobra hanya menyerang manusia jika diserang atau merasa terancam dengan menggigit dan menyemprotkan bisanya.
Habitat
Ular kobra mudah ditemukan daerah tropis, Afrika Selatan, kemudian ke pulau-pulau di Asia. Di Indonesia, ular kobra banyak ditemukan di tengah hunian warga saat ini.
Di Indonesia, ular kobra cenderung berwarna hitam atau coklat tua. Di bagian kepala cenderung berwarna lebih terang, sisik bawah tubuh berwarna keabuan.