Pilu Gadis 17 Tahun Jadi PSK, Ternyata Tulang Punggung Keluarga: Boro untuk Foya-foya

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Razia prostitusi di hotel di kawasan Ciputat, Tangsel, Rabu (9/6/2021).

TRIBUNJAKARTA.COM - Cerita gadis berusia 17 tahun yang mengaku menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadikan dirinya sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).

Novi, bukan nama sebenarnya terjaring Satpol PP di sebuah hotel di kawasan Kecamatan Tangerang saat sedang malayani tamunya, Kamis (10/6/2021).

Saat diamakan Satpol PP Kota Tangerang, Novi terlihat santai.

Bahkan saat petugas hendak menelpon orangtuanya, Novi tak terlihat panik.

Baca juga: Sempat Ramal Lesti & Rizky Billar Bakal Cerai, Mbak You Kini Beri Doa: Semoga Rumah Tangganya Baik

Novi mengatakan, ibunya sudah mengetahui profesinya menjadi wanita malam.

"Yasudah telepon saja enggak apa-apa kok. Mama tahu kok saya kerjaannya begini," kata Novi yang merupakan warga Kabupaten Tangerang.

Novi bercerita kepada petugas terpaksa menjajakan dirinya di hotel walau usianya masih 17 tahun.

Terhimpit ekonomi menjadi alasan utama Novi terjerumus ke bisnis lendir.

Terlebih orang tuanya juga sudah berpisah sejak lama.

Follow juga:

"Orang tua sudah cerai, saya jadi tulang punggung keluarga gantiin ayah,"

"Bayar makan, listrik, sama kebutuhan lain," terang Novi.

Diceritakan Novi, hasil uang yang didapat dari menjajakan diri hampir seluruhnya dikirimkan untuk kebutuhan sehari-hari di rumah.

Ia mengaku hanya mengambil uang untuk makan dan jajan saja.

Baca juga: Perih Hati Dibilang Anak Tak Berguna, Irwansyah Bunuh Ayah Kandung: Kaki dan Tangan Korban Diikat

"Cuma ambil buat jajan sama makan aja, sisanya dikirim semua,"

"Boro untuk foya-foya," ujar Novi.

Disisi lain, Novi yang mengaku baru beberapa pekan menjalani profesi sebagai pekerja seks komersial tersebut lantaran terjebak dalam pergaulan bebas yang membuatnya kehilangan keperawanannya.

Berbeda dengan Novi, wanita lain yang juga ikut terjaring razia saat itu terlihat ketakutan.

Adalah Yuni, bukan nama sebenarnya merengek ke petugas agar tidak menghubungi orang tuanya.

Baca juga: Diminta Kartika Putri Buru-buru Nikah, Luna Maya Beri Jawaban Bijak: Gak Semua Seberuntung Kamu

Yuni mengaku terpaksa menjadi PSK melalui aplikasi kencan lantaran masalah perut.

Terlebih pasca dinyatakan lulus dari salah satu SMA swasta di Kota Tangerang tahun ini, dirinya belum juga mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya.

"Lagi kayak gini bagaimana saya mau cari kerja. Ijazah saja saya belum ada baru lulus tahun ini,"

"Pak maaf tolong jangan telepon orang tua saya, nanti mereka marah kalau tau," rengekan Yuni kepada petugas Satpol PP Kota Tangerang.

Dibawa ke Dinas Sosial

Sementara, Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Iwan Syarifudin membenarkan kalau kegiatan penegakan perda tentang larangan prostitusi di Kota Tangerang.

Jajarannya mengamankan dua wanita open BO disebuah hotel.

Ilustrasi pekerja seks komersil (Shutterstock via Kompas)

"Betul kami amankan dua orang terduga pelaku open BO yang diduga menyewa kamar untuk digunakan sebagai sarang prostitusi mereka," ungkap Iwan.

Kedua wanita itu dibawa ke Dinas Sosial Kota Tangerang untuk dilakukan pembinaan.

Besar harapan setelah dibina tidak akan tercebur lg ke dunia prostitusi online.

Baca juga: Sempat Ramal Lesti & Rizky Billar Bakal Cerai, Mbak You Kini Beri Doa: Semoga Rumah Tangganya Baik

"Kita melakukan pembinaan dengan mengirim mereka ke dinas sosial. Jadi hanya teguran dulu," jelas Iwan.

Untuk hotel yang disinyalir digunakan untuk sarana prostitusi pihaknya akan melakukan penyegelan terhadap unit kamar tersebut.

"Sudah disegel ya, ada dua kamar yang terbukti digunakan sebagai sarana prostitusi. Masih dalam pemeriksaan," pungkasnya

Bocil tak mau bayar usai pakai jasa PSK

Sementara itu, ada kejadian tak terduga di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Sudah pakai jasa Pekerja Seks Komersil (PSK), bocah 15 tahun babak kelur lantaran tidak mau bayar.

Bocah berinisial W ini dikeroyok warga di kompleks Cikijing, Kabupaten Subang, Jawa Barat..

Karena hal tersebut, W harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Kejadian itu bermula setelah W memakai jasa PSK.

PSK tersebut mengadu W tidak mau membayar jasa esek-eseknya.

Baca juga: Pendaftaraan Siswa Baru PPDB Jakarta Ditutup Lagi Hari Ini Selasa (8/6/2021), Kenapa Sih?

Hal itu dibernarkan seorang pemiliki warung remang-remang AN (45).

"Baru abis main (memakai jasa PSK). Si PSK-nya ngadu ke kita kalau orang yang booking enggak mau bayar," ujar AN kepada awak media di lokasi kejadian, Senin dini hari (7/6/2021).

Setelah mendengar pengaduan PSK tersebut, sejumlah pria warga yang ada di sekitar lokasi lantas mendatangi kamar W lalu menghajarnya hingga babak belur.

Baca juga: Beroperasi Hingga Dini Hari, Polisi Masih Selidiki Dugaan Caspa Bar Langgar Protokol Kesehatan

Kampung Cikijing yang berada di wilayah Patokbeusi Kabupaten Subang merupakan salah satu kompleks prostitusi di wilayah Pantura Kabupaten Subang.

Tidak diketahui pasti berapa jumlah uang yang harus W bayar setelah menyewa jasa PSK tersebut.

"Saya si enggak tahu pasti harga sewanya berapa kan yang deal-nya mereka berdua, kalau biasanya yah sekitar Rp 600 ribu," kata AN.

Berdasarkan informasi dari AN, kini Pabuaran Kabupaten Subang, Jawa Barat itu tengah dirawat di salah satu rumah sakit di wilayah Subang kota.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ogah Bayar Jasa PSK, Remaja 15 Tahun Ini Dihajar Warga hingga Masuk Rumah Sakit di Subang

Berita Terkini