Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Hidup Fitriyani (56) atau sering dipanggil Emak berada dalam jurang kemiskinan.
Untuk makan sehari-hari saja, ia kesulitan.
Pekerjaan serabutan dipilihnya seperti memunguti sampah plastik dan membantu menggosok pakaian tetangga.
Warga Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan ini sempat bercerita sekelumit kisah getirnya tinggal sebatang kara kepada TribunJakarta.com.
Di akhir perbincangan, ia ingin bekerja dengan membuka usaha makanan ringan demi mencukupi hidupnya.
Namun, emak terkendala oleh biaya.
Emak bisa dibilang pintar memasak.
Ia sempat menjadi juri makanan dalam sebuah lomba masak.
Hal ini terbukti dari sertifikat juri yang dipajang di dinding kontrakannya.
Istri dari Ketua RT di sana pun sempat memesan pastel dalam cukup banyak untuk acara tahlilan.
"Seandainya saya ada uang lebih atau ada yang memberikan pinjaman, saya mau usaha makanan ringan. Saya mau juga usaha pempek, enggak apa-apa harus dorong gerobak," ungkapnya.
Kisah emak, Makan Nasi dan Kecap
Warga miskin ibu kota di Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan ini hidup memprihatinkan.
Baca juga: Cerita Warga Miskin di Tanjung Barat Bertahan Hidup Saat Pandemi: Cukup Makan Nasi dengan Kecap
Baca juga: Covid-19 Melonjak Lagi, DKI Disebut Memasuki Fase Genting, Gubernur Anies: Ini Peringatan!
Fitriyani (56), atau sering dipanggil emak, harus tertatih-tatih berjuang seorang diri untuk menyambung hidup di tengah Pandemi Covid-19.