TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang mertua tega membacok menantunya sendiri menggunakan parang sampai nyaris tewas.
Terungkap bahwa pelaku rupanya melakukan aksi tega kepada suami dari anaknya sendiri hanya karena masalah sepele terkait rumah.
Ya, sang mertua tak terima rumahnya berantakan hingga dia justru melukai sang menantu yang bekerja sebagai guru honorer.
Aksi menyeramkan itu terjadi di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (14/6/2021).
Akibat bacokan tersebut, korban nyaris tewas karena mengalami luka parah.
Pelaku adalah Yoseph Obi Robiwala (59) yang membacok menantunya bernama Laurensius Laba (39).
Baca juga: Niat Tanggung Jawab Setelah Gagahi Gadis 17 Tahun, Pria Ini Malah Dilaporkan Mertua ke Polisi
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, mengatakan, penyerang dilakukan karena pelaku merasa kesal melihat rumah berantakan.
Saat kejadian, pelaku baru pulang dari rumah saudarinya di desa yang sama.
Namun saat tiba di rumah, pelaku mendapati rumah dalam keadaan berantakan.
Pelaku memang sedang stres memikirkan biaya pengobatan istrinya yang sedang sakit sehingga melampiaskan emosinya kepada sang menantu.
Baca juga: Pengantin Baru Tewas Mengenaskan di Kamar, Mertua Sampai Harus Dobrak Jendela: Banyak Darah di Leher
Baca juga: Berulang Kali Minta Rujuk Tak Pernah Direstui, Pria Tewaskan Mantan Ibu Mertua & Lukai Anak Tirinya
Baca juga: Kasus Ustaz Gondrong Pengganda Uang di Bekasi Viral, Mertua Alami Trauma Berat: Saya Sudah Kacau
“Pelaku (Yoseph) ini, stres karena belum ada uang untuk biaya obat istri yang sedang sakit,” kata Krisna dilansir TribunJakarta.com, Rabu (16/6/2021).
Sudah dalam emosi memuncak, pelaku lalu mengambil parang dari dalam kamarnya dan langsung menuju kamar sang menantu.
Namun saat itu korban sedang tak berada di kamarnya.
Pelaku yang mencari-cari keberadaan sang menantu langsung membacok saat melihat kotban sedang berada di belakang rumah mereka.
Beruntung, korban sempat menghindar sehingga parang tersebut hanya mengenai bahu kirinya.
Karena ketakutan, korban yang merupakan guru honorer ini kemudian lari keluar dari pondok dan meminta tolong kepada tetangga terdekat.
Menurut keterangan korban, selama ini ia tidak pernah ada masalah dengan ayah mertuanya.
Hal yang sama diakui pelaku.
“Pelaku mengaku khilaf sehingga membacok korban. Selama ini pelaku mengaku tidak ada masalah dengan korban,” ujar Krisna.
Kasus ini kata Krisna, telah diselesaikan secara kekeluargaan, setelah pelaku meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
Tips Akur dengan Mertua
Hubungan menantu dan mertua tidak selamanya berjalan mulus.
Banyak mertua tidak senang dengan pasangan anaknya, menyebabkan situasi tidak nyaman dengan komentar atau sikap mereka.
Di sisi lain, menantu merasa sangat terganggu lantaran mertua terlalu ikut campur dan mencoba terlibat dalam masalah pribadi.
Adakalanya untuk beberapa hal tertentu, menantu dan mertua wajar jika terdapat perselisihan.
Mertua adalan bagian yang sangat penting dari kehidupan pasangan kita dan, oleh karena itu, mereka pantas mendapatkan rasa hormat kita.
Hubungan yang baik antara pasangan Anda dan mertua akan menciptakan keharmonisan keluarga yang dapat dinikmati semua orang bersama.
Lalu, bagaimana tips menciptakan hubungan baik dengan mertua?
Melansir dari Step to Health, berikut 7 tips harmonis dengan mertua.
Baca juga: Simak 7 Tips Agar Selalu Rukun dengan Mertua, Cocok Buat Pasangan yang Baru Menikah
1. Hormat
Hormat bukan hanya tentang menghormati mertua, tetapi juga tentang menghormati pasangan Anda.
Memang, mertua Anda adalah bagian yang sangat penting dalam hidup Anda karena mereka adalah orang tua dari orang yang Anda putuskan untuk berbagi hidup.
Oleh karena itu, Anda harus menunjukkan rasa hormat kepada mereka dengan berhati-hati tentang apa yang Anda katakan, sikap Anda, dan cara Anda mengungkapkan pendapat.
Anda harus mencoba untuk menghindari konflik dan salah tafsir.
Sebagai orang tua, mertua pantas dihormati.
Juga, suka atau tidak, fakta bahwa mereka adalah orang tua dari pasangan Anda adalah sesuatu yang tidak akan berubah, jadi Anda akan selalu menjalin hubungan dengan mereka.
Ingat juga bahwa jika Anda menyakiti mertua, sama saja Anda juga menyakiti pasangan Anda.
Namun, sama pentingnya juga bagi mereka untuk menghormati Anda.
Jika demikian, penting untuk menentukan apa yang Anda inginkan dari hubungan tersebut dan melakukan bagian Anda untuk mewujudkannya.
2. Jangan membandingkan diri Anda sendiri
Setiap orang tua adalah orang yang berbeda dan telah membesarkan anak-anak mereka dengan cara tertentu.
Didikan orang tua Anda pasti berbeda dengan didikan pasangan Anda, dan Anda berdua dibesarkan secara berbeda .
Oleh karena itu, Anda telah menerima pendidikan yang berbeda.
Untuk semua alasan ini, Anda harus menghindari membandingkan masa kecil Anda dengan pasangan.
Hanya karena mereka tidak sama tidak berarti bahwa yang satu lebih baik dari yang lain, atau bahwa orang tua Anda lebih baik daripada orang tua mereka.
Setiap orang tua membesarkan anak-anak mereka dengan cara terbaik.
Oleh karena itu, lebih baik memilih jalan pemahaman dan welas asih dan menghindari perbandingan negatif.
3. Harmoni di atas segalanya
Jika memiliki hubungan yang tidak akur dengan mertua, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap hubungan Anda dengan pasangan.
Ditambah lagi jika Anda memiliki hubungan yang buruk dengan pasangan, situasi itu semakin menyebabkan stres dan ketidaknyamanan.
Untuk alasan ini, Anda harus sering mengalah dengan mertua demi kebaikan hubungan Anda dan untuk menjaga keharmonisan dengan pasangan.
Memang, suatu hubungan membutuhkan usaha dan dedikasi.
Adakalanya, Anda harus membuat konsesi tertentu untuk memastikan keseimbangan dan keharmonisan.
4. Tetapkan batasan pada mertua
Batasan selalu membantu menjaga hubungan yang sehat.
Terutama jika Anda memiliki anak, mertua Anda tidak boleh mengganggu dan mencampuri kehidupan Anda.
Adakalnya Anda perlu menetapkan batasan yang jelas untuk menjaga hubungan yang sehat dan mencegah masalah.
Oleh karena itu, Anda harus ingat bahwa suatu hubungan membutuhkan dua orang, anggota dari hubungan itu sendiri dan bahwa mertua Anda tidak memiliki kekuatan pengambilan keputusan atas hidup Anda.
Pendapat mertua bisa Anda terima jika Anda memintanya, tetapi pasangan harus membuat keputusan.
Anda harus menetapkan batasan sehingga mertua tidak merasa dapat semakin mencampuri keputusan dan kehidupan pribadi Anda.
Tentunya, untuk selalu menetapkan batasan haruslah dengan rasa hormat dan komunikasi yang baik.
5. Kenali tipe mertua
Memang sulit untuk berempati, memahami, atau menjalin hubungan yang baik dengan orang yang tidak Anda kenal sebelumnya.
Dalam hal ini, tidak adil memberi seseorang label "ayah mertua" atau "ibu mertua" tanpa terlebih dahulu mengenal orang itu.
Untuk ini, tidak ada yang lebih baik daripada menjaga komunikasi yang baik dengan mereka, menanyakan tentang mereka, hobi dan selera mereka, dan lainnya.
Hanya dengan mengenal satu sama lain dengan lebih baik Anda dapat membangun hubungan yang sehat.
Kemudian, jika konflik sedang terjadi, ketahuilah bagaimana menghindarinya atau menghadapinya tanpa menyakiti siapa pun.
6. Bicaralah dengan pasangan
Komunikasikan pemikiran Anda dengan pasangan untuk mencoba menyelesaikan masalah.
Jika sesuatu tentang hubungan Anda dengan mertua mengganggu Anda, yang terbaik adalah membicarakannya dengan pasangan.
Saat membicarakan hal tersebut, pastikan selalu dengan rasa hormat dan kelembutan.
Dengan begitu, Anda berdua dapat berbicara secara terbuka dan mencapai kesepakatan atau menyelesaikan masalah sebelum menjadi terlalu besar.
Oleh karena itu, komunikasi yang baik dengan pasangan Anda sangatlah penting.
Tidak hanya akan membantu Anda mengatasi ketidaknyamanan dan lebih jujur satu sama lain, tetapi juga akan menjadi dasar yang ideal untuk menetapkan batasan yang sehat dengan mertua Anda.
Kedua belah pihak harus berusaha membangun hubungan dan keluarga baru.
Karena itu, penting bagi Anda untuk menyetujui hal-hal tertentu dan, di antaranya, hubungan yang akan Anda jalin dengan mertua dan batasan mereka.
7. Jaga jarak yang sehat dari mertua
Satu-satunya cara bagi Anda untuk menjaga hubungan, keintiman, dan ikatan tanpa tekanan atau intervensi berlebihan dari mertua Anda adalah dengan menjaga jarak yang sehat.
Jika sudah pisah rumah dengan mertua, jadwalkan kunjungan sesekali untuk melihat kondisi mertua sekaligus membangun hubungan yang sehat.
Perlu diingat, mertua tidak boleh menyerbu kehidupan pasangan. Hal ini sangat penting ketika Anda memiliki anak.
Banyak mertua, secara sadar atau tidak, cenderung mendatangi rumah Anda dan kehidupan anak-anak ketika cucu mereka lahir.
Hal ini perlu dibatasi, hanya Anda dan pasangan yang berhak membimbing serta memberi masukan kepada anak.
Tak hanya itu, umumnya mertua cenderung memberi masukan ataupun mengkritik tentang cara membesarkan anak-anak Anda.
Namun, anak-anak membutuhkan bimbingan yang lebih langsung dari orang tua mereka.
Itu sebabnya, Anda perlu membatasi keterlibatan, pendapat, dan kekuatan pengambilan keputusan mertua dalam hal membesarkan anak-anak.
Singkatnya, cara terbaik untuk harmoni dengan mertua Anda adalah lebih mengenal mereka untuk dapat berempati dan menjaga komunikasi yang baik.
Dari sana, Anda dapat menetapkan batasan tertentu berdasarkan rasa hormat dan mendukung keharmonisan keluarga untuk memungkinkan hubungan yang benar-benar sehat.
Sebagian artikel disarikan dari SerambiNews.com dengan judul Ayah Mertua Bacok Menantu Pakai Parang Dipicu Hal Sepele, Pelaku Mengaku Khilaf