Cerita Kriminal

Datang Ngapel Berseragam Lengkap, Rupanya Modus Brimob Gadungan Perdayai Janda Kaya

Editor: Elga H Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Polisi gadungan. Tiap datang ngapel selalu berseragam polisi lengkap, rupanya itu hanyalah modus dari seorang Brimob gadungan yang memperdayai seorang janda kaya.

TRIBUNJAKARTA.COM - Tiap datang ngapel selalu berseragam polisi lengkap, rupanya itu hanyalah modus dari seorang Brimob gadungan yang memperdayai seorang janda kaya.

Ya, hanya bermodalkan seragam palsu yang dibelinya di pasar dan bujuk rayu palsu menjadi modus yang digunakan DN (40) perdayai seorang janda kaya yang dikenalnya dari media sosial.

DN memang tak langsung melancarkan aksinya saat bertemu dengan korbannya yang merupakan janda kaya.

Dia lebih dulu menunggu korbannya untuk benar-benar masuk dalam perangkapnya hingga akhirnya dengan mudah mengambil harta benda dari sang janda kaya.

Sudah banyak harta benda korban yang diambil pelaku dengan modus meminjam.

Puncaknya, ketika pelaku yang mengaku sebagai anggota Brimob ini meminjam mobil dari sang janda kaya dengan alasan untuk bertugas ke luar kota.

Baca juga: Dukun Gadungan Minta Wanita 25 Tahun Telanjang Berdalih Sembuhkan Penyakit, Malah Nekat Rudapaksa

Namun rupanya pria itu tak kunjung pulang hingga akhirnya korban melapor ke polisi.

Peristiwa itu dialami seorang janda di Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Atas laporan ini, pelaku DN akhirnya dibekuk.

Yang mengagetkan sang janda bahwa ternyata selama ini dirinya dibohongi oleh pelaku.

Baca juga: Janda Ditemukan Tewas di Asrama Polri, Ada Seorang Perwira Polisi yang Diperiksa Propam

Baca juga: Motor Mogok di Jalan Sepi Bikin Janda Muda Syok, Bukan Ditolong Malah Digilir Dua Pria Biang Kerok

Baca juga: Niat Mulia Antar Janda Pulang Berakhir Petaka, Pria Ini Diteriaki Maling dan Mobilnya Dirusak Warga

Pengakuan pelaku yang merupakan anggotav Brimob ternyata palsu. Ya, pelaku rupanmya hanya mengaku-ngaku sebagai anggota Brimob untuk modus kepada korban.

Dari pemeriksaan terungkap bahwa Brimob gadungan ini mengaku berpangkat brigadir kepala atau Bripka supaya bisa memperdayai perempuan yang dikencaninya dari media sosial.

"Modusnya mengencani perempuan yang dikenal dari media sosial lalu membawa kabur barang-barang berharga," kata Kapolsek Ciampea, Kompol Beben Susanto di kantornya pada Senin (21/6/2021).

Kasus ini terungkap setelah DN ketahuan menipu seorang janda berinisial MR, warga Ciampea.

Saat itu, kakak korban melihat DN datang ke rumah mengenakan seragam lengkap untuk berkencan.

Tak lama kemudian, DN yang berusia sekitar 40 tahun itu meminjam mobil untuk digunakan bertugas atau dinas ke luar kota.

Namun, mobil yang dipinjam itu tak kunjung kembali.

"Brimob gadungan ini berhasil ditangkap di wilayah Cikembar, Sukabumi. Kita juga sudah konfirmasi ke Sat Brimob dan tidak ada identitas yang bersangkutan," ungkap Beben.

Dari penangkapan itu, polisi menyita barang bukti, seperti seragam beserta atribut brimob, senjata mainan, dan satu unit mobil Ayla.

Berdasarkan pemeriksaan, tambah Beben, brimob gadungan ini juga melancarkan aksi dan modus serupa di wilayah Sukabumi.

Atas perbuatannya, DN dikenakan Pasalnya 378 dan 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan.

"Ancamannya hukuman empat tahun penjara, dan saat ini pelaku sudah ditahan di Polsek Ciampea," kata dia.

Ilustrasi Polisi Gadungan (KOMPAS/DIDIE SW)

Modal Seragam Beli di Pasar Senen, Polisi Gadungan Lakukan Pemerasan

Beberapa waktu lalu, Polda Metro Jaya meringkus seorang pria berinisial JEM yang mengaku sebagai polisi berpangkat Iptu.

Bak polisi sungguhan, tersangka berhasil memeras seorang wanita sebesar Rp 18 juta.

Kasus tersebut bermula dari aduan korban yang bertemu pertama kali dengan JEM di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat pada 21 Februari 2021 silam.

Kala itu, korban sedang mengantarkan keluarganya berobat ke rumah sakit.

Ilustrasi Polisi ((Thinkstock/Antoni Halim))

Pelaku yang berpakaian dinas itu bertemu dengan korban dan mengaku sebagai polisi berpangkat Iptu. Setelah berkenalan, mereka menjalin pertemanan. 

"Ngobrol dengan korbannya, setelah itu mengeluh dia ada masalah sedikit sehingga dia butuh dana karena kendaraannya digadaikan di tempat pegadaian," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (26/3/2021).

JEM lalu meminjam sejumlah uang kepada pelaku terkait masalahnya itu.

Karena merasa iba dengan cerita bual pelaku, korban lalu mengirimkan uang tunai sebesar Rp 18 juta.

Seiring berjalannya waktu, korban menaruh curiga dengan polisi palsu ini lantaran ketika ditagih pelaku tak mengembalikan uang itu.

"Lama berselang ditagih (tidak membayar) akhirnya korban ketahuan bahwa dia memang polisi gadungan. Korban merasa tertipu kemudian melaporkan ke Polda Metro Jaya," lanjutnya.

Polisi pun bergerak melakukan penyelidikan usai menerima laporan korban.

Anggota kemudian menangkap pelaku dengan beberapa barang bukti berupa seragam dinas.

"Pakaian (polisi) ini dibeli di Pasar Senen, ada juga online. Dan memang polisi gadungan ini sudah beroperasi kemana-mana," ujar Yunus.

Yunus melanjutkan pelaku melakukan modus polisi palsu usai gagal diterima sebagai anggota polisi.

Dari sanalah JEM mengetahui seluk beluk menjadi seorang polisi bohongan.

Pelaku mengaku pertama kali berpura-pura sebagai polisi sejak bulan November 2020 silam.

Tersangka mengaku berdinas di Polres Papua.  Karena ada tugas khusus, ia datang ke Jakarta.

"Setiap ditanya kok, dinasnya di Papua ke Jakarta? Dia beralasan ada tugas khusus di Jakarta," ujar Yunus.

Pelaku dijerat dengan pasal 378 Juncto 372 KUHP dengan ancaman kurungan 4 tahun.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Akhir Petualangan Brimob Gadungan, Ditangkap Polisi usai Pikat Seorang Janda

Berita Terkini