Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Jumlah titik evakuasi pasien Covid-19 di DKI Jakarta menggunakan bus sekolah kian bertambah.
Sedari awal pandemi, sejumlah bus sekolah dialihfungsikan untuk menjemput pasien Covid-19 dari Puskesmas menuju Rumah Sakit Darurat Covid Wisma Atlet, Jakarta Pusat.
Seiring melonjaknya angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta, jumlah titik penjemputan ini ikut bertambah.
Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah DKI Jakarta, Ali Murtado mengatakan jumlah titik penjemputan kini sudah mencapai 39.
"Benar makin bertambah. Terakhir ada 39 titik dengan penambahan di Puskesmas Kecamatan Makasar dan Puskesmas Cempaka Putih," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (22/6/2021).
Merujuk pada data dari Maret 2020 hingga kemarin, Senin (21/6/2021) jumlah pasien terbanyak merupakan warga di wilayah Jakarta Timur.
Di mana dari total 29.324 pasien yang divakuasi, 11.283 diantaranya adalah warga Jakarta Timur.
• Kasus Covid-19 Meroket, Gubernur Anies Tetap Gelar Upacara HUT ke-494 Kota Jakarta
"Kalau titik ini tersebar di seluruh DKI Jakarta. Jadi memang kita melakukan penjemputan sesuai dengan laporan yang masuk. Tapi kalau untuk pasien terbanyak memang dari Jakarta Timur. Berdasarkan grafik juga paling tinggi di Jakarta Timur," tandasnya.
Wisma Atlet Penuh, Mulai Hari Ini Pemprov DKI Buka Rusun Nagrak
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta mulai membuka Rusun Nagrak sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19.
Rusun yang berada di kawasan Cilincing, Jakarta Utara itu dibuka lantaran Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet mulai kewalahan menampung pasien Covid-19 yang terus berdatangan.
Bahkan, Tower 8 RSD Wisma Atlet Pademangan kini sudah penuh dan tak lagi bisa menampung pasien baru.
"Wisma Atlet kami selalu komunikasi dan keterisian sudah penuh. Kemudian, kami siapkan, Pemprov siapkan ada beberapa wisma dan rusun," ucapnya, Senin (21/6/2021).
"Insya Allah secepatnya, hari ini Insya Allah (Rusun Nagrak dibuka)," tambahnya menjelaskan.
Sebagai informasi, Rusun Nagrak terdiri dari 14 tower yang empat diantaranya sudah dihuni masyarakat umum (tower 11-14).
Sedangkan, tower yang bakal digunakan Pemprov DKI sebagai lokasi bagi pasien Covid-19 ialah tower 1-5.
Setiap unit memiliki 16 lantai dengan jumlah unit 225 per towernya.
Di setiap unitnya, terdapat dua kamar yang bisa dijadikan lokasi isolasi terkendali.
Baca juga: Rusun Nagrak Kedatangan 5 Pasien Covid-19 dari 3 Puskesmas Mulai Sore Ini
Baca juga: Rusun Nagrak Dibuka untuk Pasien Covid-19 Per Hari Ini
Dengan demikian, dalam kondisi normal setiap tower bisa menampung 510 pasien.
Artinya, ada 2.550 tempat tidur yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta di Rusun Nagrak.
Widyastuti menerangkan, rusun ini nantinya bakal difokuskan untuk menampung pasien bergejala ringan.
Sedangkan, pasien tanpa gejala diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Kami nantinya memilah bahwa yang saat ini memang untuk OTG. Tapi kami harapkan OTG bisa melakukannya secara mandiri di tingkat lingkungan masing-masing, sehingga kita sisakan Rusun Nagrak untuk yang (bergejala) ringan," ujarnya di Balai Kota.
Guna mengatasi hal ini, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun mengingatkan masyarakat untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
Sebab, rumah sakit dan lokasi isolasi terkendali di DKI Jakarta saat ini dalam kondisi hampir penuh.
"Poinnya bukan masalah jumlah kapasitas, tetapi bagaimana kami mamou mengajak warga lebuh menjaga supaya tidak tertular," kata dia.
"Dengan menjalankan prokes dengan baik dan benar tetap memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitaa, menginghindari kerumunan, dan segera vaksin untuk 18 tahun ke atas," tambahnya menjelaskan.
Diberitakan sebelumnya, peningkatan drastis pasien Covid-19 selama beberapa hari belakangan membuat Tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara, penuh.
Kini, tempat isolasi mandiri tersebut dipastikan sudah tidak mampu lagi menampung pasien Covid-19.
Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Letkol Laut drg. Muhammad Arifin mengatakan, Tower 8 Wisma Atlet Pademangan hingga kini sudah menampung 1.569 pasien.
"Tower 8 yang ada di Wisma Atlet Pademangan, updatenya menampung 1.569," ungkap Arifin di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021).
"Kemarin pagi sudah close karena sudah 99 persen, sudah penuh," katanya.
Menurut Arifin, keterisian pasien Covid-19 di Tower 8 Wisma Atlet Pademangan penuh hanya dalam hitungan hari.
Pasalnya, kedatangan pasien Covid-19 ke tempat isolasi mandiri tersebut bisa mencapai sekitar 600 orang per hari.
"Itu (penuh) hanya dalam hitungan hari begitu dibuka. Kurang dari tiga hari malah, dua hari setengah. Itu kondisi di lapangan," jelas Arifin.
Di sisi lain, keterisian Wisma Atlet Kemayoran, tepatnya tower 4-7 yang ada di sana, sudah mencapai 81 persen.
"Keterisian di tempat kita (Wisma Atlet Kemayoran), tower 4, 5, 6, dan 7 sudah mencapai 6.010. Kemarin masuk pasien baru 477 orang," jelas Arifin.
Menyusul hampir penuhnya rumah sakit darurat di dua lokasi tersebut, Satgas Covid-19 membuka tempat alternatif isolasi pasien Covid-19.
Tempat isolasi itu berada di Rusun Nagrak, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Menjelang kedatangan pasien baru, Satgas Covid-19 mulai memastikan kesiapan sarana dan prasarana di Rusun Nagrak telah selesai 100 persen.
Pantauan TribunJakarta.com, persiapan sudah dilakukan tepatnya di area lobby tower 3.
Di sana, Satgas sudah memasang meja pendaftaran yang mencakup pendataan hingga screening kesehatan pasien.
Baca juga: Proses Penerimaan Pasien Covid-19 di Rusun Nagrak Akan Sama Seperti Hotel Tempat Isolasi Mandiri
Baca juga: Sarpras Siap Digunakan, Rusun Nagrak Segera Tampung Pasien Covid-19
Satgas juga sudah memasang standing banner di beberapa titik di tower 3 Rusun Nagrak.
Beberapa standing banner tersebut berisi tulisan Kawasan Zona Merah serta Isolasi Mandiri Covid-19 Rusun Nagrak.
Satgas Covid-19 juga tampak sibuk mempersiapkan keperluan lainnya jelang pembukaan Rusun Nagrak. (*)