Antisipasi Virus Corona di DKI

Sudah Pakai APD Level 3, Dua Awak Bus Sekolah yang Bertugas Evakuasi Pasien Covid-19, Meninggal

Penulis: Bima Putra
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Awak bus sekolah saat proses evakuasi pasien terkonfirmasi Covid-19 ke RS rujukan dan tempat isolasi khusus

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Meskipun sudah memakai Alat Pelindung Diri (APD) level 3,  dua awak bus sekolah terpapar Covid-19 hingga meninggal dunia.

Diketahui, awak bus sekolah yang sementara ini bertugas mengevakuasi pasien Covid-19 selama pandemi.

KepalaUnit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ali Murthado mengatakan dalam satu pekan ini dua awak bus khusus evakuasi pasien terkonfirmasi Covid-19 ke RS rujukan dan tempat isolasi meninggal.

"Satu meninggal karena terkonfirmasi Covid-19 saat menjalani perawatan di RSCM, dan satu lagi meninggal karena serangan jantung di RSUD Pasar Rebo," kata Ali saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (9/7/2021).

Kedua awak tersebut merupakan anggota jajaran UPAS Dishub DKI Jakarta yang sejak tahun 2020 berjasa mengevakuasi pasien Covid-19 se-DKI Jakarta ke RS rujukan dan tempat isolasi khusus.

Dalam proses evakuasi ini awak bus sekolah sudah mengenakan alat perlindungan diri (APD) level 3 sesuai standar medis guna meminimalkan risiko penularan Covid-19 saat bertugas.

Namun tingginya risiko penularan lewat kontak langsung antara awak dengan pasien membuat mereka tetap terpapar Covid-19 meski sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Baca juga: Kantor Bus Sekolah DKI Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Baca juga: Mulai Hari Ini, Bus Sekolah Layani Pemulangan Pasien Covid-19 yang Sembuh dari Rusun Nagrak

"Sejak awal pandemi Covid-19 tahun 2020 sampai sekarang sudah dua awak bus sekolah yang meninggal karena terkonfirmasi Covid-19. Satu tahun 2020 lalu, satu lagi yang sekarang ini," ujarnya.

Ali menuturkan sejak dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 pihaknya sudah berupaya mencegah para awak terpapar, di antaranya dengan memberikan asupan vitamin rutin.

Melakukan proses dekontaminasi atau penyemprotan disinfektan kepada para awak dan bus seusai bertugas melakukan evakuasi pasien terkonfirmasi ke RS rujukan dan tempat isolasi.

"Kantor kita juga rutin kita lakukan dekontaminasi, dalam satu minggu tiga kali kita semprot disinfektan. Tapi memang risiko terpapar ini tetap tinggi karena kontak langsung dengan pasien," tuturnya.

Kantor bus sekolah jadi tempat isolasi pasien Covid-19

Pemprov DKI Jakarta terus menambah ketersediaan tempat isolasi khusus pasien Covid-19.

Ruang pegawai Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta di Jalan Raya Pondok Gede, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur di antaranya.

Kepala UPAS Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Ali Murthado mengatakan ruang yang sebelumnya hanya menerima pegawai terkonfirmasi untuk isolasi kini menerima warga umum.

Halaman
12

Berita Terkini