Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polisi korban pengeroyokan geng motor di Jalan TB Simatupang, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Aiptu Suwardi harus mengeluarkan tembakan peringatan saat mencoba membubarkan balap liar pada Kamis (8/7/2021) malam.
Suwardi memutuskan mengacungkan pistol di udara lantaran dirinya merasa terancam.
TONTON JUGA
Sebab, salah satu pelaku geng motor mengucapkan kata-kata bernada ancaman.
Hal itu diutarakannya saat berbincang dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melalui video call bersama Aiptu Suwadi yang masih dalam perawatan.
Video itu lalu diunggahnya ke akun Instagram Pribadinya pada Sabtu (10/7/2021).
"Malah ada teriakan (dari salah satu pelaku), "polisinya cuma satu, matiin aja". Begitu saya dengar teriakan begitu, saya copot senjata."
"Saya berikan tembakan peringatan. Rupanya ada yang kabur lari."
Baca juga: DKI Jakarta Sempat Krisis Oksigen, Wagub Ariza Akui Kewalahan: Banyak Warga Sengaja Menimbun
Baca juga: Kekurangan Nakes Hadapi Covid-19, Pemkab Tangerang Rekrut Mahasiswa Kedokteran Jadi Relawan
Baca juga: Wagub Ariza Pastikan Pasokan Oksigen Cukup Bagi Semua Pasien Covid-19 di DKI Jakarta
"Tapi anak provokator yang sekarang sudah ditangkap itu, dia enggak gentar. Malah semakin beringas," ujar Suwardi saat berbincang dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria lewat sambungan telepon yang diunggah di akun Instagramnya.
Mendengar penjelasan Suwardi, Ariza, sapaannya, tak habis pikir dengan perilaku anak-anak geng motor itu.
Riza sangat menyesalkan perbuatan sekelompok geng motor itu kepada Suwardi.
Baca juga: Rumah yang Dijadikan Kos-kosan dan Kios di Jalan Pintu II TMII Terbakar, Diduga Korsleting Listrik
"Saya sedih sekali, kecewa. Perilaku anak-anak muda yang nakal yang bandel. Kurang ajar dan tidak baik sekali," kata Ariza.
Keluhkan Sakit Pinggang
Ia lalu menanyakan terkait luka yang dialami oleh Suwardi.