TRIBUNJAKARTA.COM - Suporter The Jakmania sangat menantikan gebrakan yang dilakukan Persija Jakarta dalam proses perburuan pemain baru yang akan didatangkan.
Persija Jakarta memang sudah ditinggalkan banyak pemainnya pada Liga 1 2021.
Beberapa di antaranya yang pergi dengan status pinjaman yakni Ryuji Utomo ke Penang FC, Hamra Hehanusa, Resky Fandi dan Muhammad Rafli ke Dewa United FC.
TONTON JUGA
Pemain lain yang meninggalkan tim Macan Kemayoran adalah Evan Dimas, Shahar Ginanjar, Sandi Sute, Heri Susanto, Mark Klok, dan Alfath Fathier resmi berlabuh ke klub lain.
Anehnya, terbaru ini, Persija belum sama sekali mendaratkan satu pun pemain untuk menutup nama-nama yang telah pergi.
Bursa Tranfer pemain ala Persija ini pun dinantikan oleh The Jakmania, suporter Persija Jakarta.
Salah satunya yaitu Korwil The Jakmania Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Mahfuz selaku ketua korwil pun memberikan tanggapannya.
Baca juga: Ngadu ke Wagub Ariza, Ini Alasan Aiptu Suwardi Acungkan Pistol saat Dikeroyok Geng Motor di Cilandak
Baca juga: Jadwal MotoGP 2021 Masuki Jeda, Valentino Rossi Sulit Putuskan Masa Depannya: Pensiun atau Lanjut?
Baca juga: Jelang Hadapi Jadwal Olimpiade Tokyo 2020, Tim Bulu Tangkis Indonesia Karantina Mandiri di Kumamoto
"Setiap pemain yang pergi, pasti akan ada yang baru datang dalam setiap tim. Untuk bursa transfer, kami bersama-sama menunggu kabar dari Persija saat ini, untuk lebih selektif memilih pemain yang akan di rekrut dan akan berikan kejutan. Pastinya kami tunggu saja," ujarnya kepada Warta Kota, Minggu (11/7/2021).
Meski ditinggal banyak pemain, dan belum mendatangkan pemain baru, pria yang akrab disapa Cupay ini yakin Persija adalah Persija.
Ia menjelaskan, dengan siapapun, Persija tetap menjadi sang macan yang disegani lawan dengan 12 gelar juara, tanpa degradasi dan terbanyak di liga Indonesia.
Menurutnya, catatan emas itu melambangkan Persija masih menjadi salah satu tim terbaik di negeri ini .
TONTON JUGA
"Untuk pemain yang keluar atau pindah, itu tidak masalah untuk Persija. Karena di komposisi sekarang, ada talenta muda berbakat dari akademi muda Persija, yang skilnya cukup bagus," tambahnya.
Ia yakin, dengan memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk berkolaborasi dengan senior seperti Marko Simic, Marco Motta, Rohit Chan, serta Yann Mota, Persija masih garang dan bermental juara.
Sementara itu, ia turut berharap agar Persija bisa mendatangkan pemain tengah untuk membuat lini tengah lebih bervariasi baik saat penyerangan dan menjaga keseimbangan tim.
Baca juga: Ngadu ke Wagub Ariza, Ini Alasan Aiptu Suwardi Acungkan Pistol saat Dikeroyok Geng Motor di Cilandak
Persija Punya Sejarah Panjang
Menarik melihat bagaimana sejarah panjang yang dimiliki Persija Jakarta.
Bahkan, tim berjuluk Macan Kemayoran itu telah mampu menjadi juara jauh sebelum Indonesia merdeka.
Persija Jakarta juga mencatatkan sebagai tim di Indonesia yang paling banyak mengoleksi juara liga resmi di tanah air.
TONTON JUGA
Dengan sejumlah prestasi mentereng itu membuat Persija Jakarta menjadi tim yang begitu disegani, serta memiliki basis suporter yang begitu fanatik bernama Jakmania.
Berikut ini sejarah panjang Persija Jakarta yang TribunJakarta.com lansir dari laman resmi persija.id
Persija Jakarta resmi berdiri pada 28 November 1928.
Klub ini didirikan oleh Soeri dan Alie.
Pada awal berdirinya klub ini memang belum bernama Persija Jakarta.
FOLLOW JUGA
Melainkan bernama Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ).
Kala itu, didirikannya VIJ juga sebagai wadah berkumpulnya klub-klub sepak bola nasionalis di Batavia pada masa itu.
Baca juga: Pemain Muda Salman Alfarid Bangga Berseragam Persija Jakarta, Bertekad Menjadi Bagian dari Sejarah
Baca juga: Pelatih Persija Jakarta Angelo Alessio Dinilai Merupakan Pelatih Objektif
Baca juga: Marco Motta Tak Akan Ikuti Langkah Marc Klok Meski Punya Peluang Hengkang dari Persija Jakarta
Barulah padaa tahun 1950, nama VIJ berubah menjadi Persija dan diketuai oleh Jusuf Jahja.
Persija pada era 1950-an banyak diisi pemain nasional seperti Tan Liong Houw, Chris Ong, Thio Him Tjiang, Van der Vin, sampai Van der Berg.
Persija juga menjadi salah satu pencetus berdirinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930.
Hal itu berawal dari cita-cita yang sama dengan daerah lain, yakni Persija mengusung semangat persatuan yang tertanam dalam kelahiran PSSI.
Memiliki julukan Macan Kemayoran, Persija merupakan tim sepak bola di Indonesia dengan latar belakang sejarah panjang, sekaligus menjadi klub tersukses pada kompetisi PSSI dengan koleksi 11 gelar juara.
Baca juga: Jelang Hadapi Jadwal Olimpiade Tokyo 2020, Tim Bulu Tangkis Indonesia Karantina Mandiri di Kumamoto
Diawali dari masa kompetisi sebelum kemerdekaan.
Persija yang masih bernama VIJ meraih gelar juara pada 1931, 1933, 1934, dan 1938.
Memasuki masa Perserikatan, Persija meraih juara pada 1954, 1964, 1973, 1975, dan 1979.
Sedangkan di era profesional, Persija meraih dua kali juara, yakni pada 2001 dan 2018.
TONTON JUGA
Sementara di ajang turnamen, tim yang identik dengan warna merah-putih itu juga meraih sejumlah gelar, yakni Runner Up Copa Indonesia 2005, peringkat 3 Copa Indonesia 2006, peringkat 3 Copa Indonesia 2007 dam Runner Up Piala Indonesia 2018-2019.
Persija juga mencatatkan satu gelar Piala Presiden yakni 2018 dan Piala Menpora 2021.
Gelar yang ditoreh Persija tidak hanya di level nasional, pada kompetisi internasional tim kebanggaan ibu kota juga meraih sejumlah piala.
Di antaranya juara Piala Quoch Khan di Vietnam pada 1973, juara Piala Sultan Brunei Darussalam 2000, juara Brunei Invitation Cup 2000 dan 2001 serta Boost SportFix Super Cup Malaysia 2018.
(TRIBUNJAKARTA/PERSIJA.ID)