Di antara dalil yang menyatakan ini terdapat dalam hadis Ibnu Abbas.
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا
“Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari." HR Ahmad no. 2153.
Kendati begitu, Syaikh Syu’aib dan Syaikh Al-Albani menghukumi hadits ini lemah.
Namun tentu saja bukan berarti berpuasa di 11 Muharram terlarang.
Puasa ini masih bisa dikerjakan karena termasuk pada bulan Muharram.
2. Memperbanyak amal shalih
Menjadi bulan Allah, tentu saja banyak kemuliaan dan nilai-nilai yang tersimpan di bulan Muharram.
Allah SWT akan melipatgandakan dosa kemaksiatan dan melipatgandakan pahala amal shalih.
Amalan shalih yang dapat dilakukan dapat berubah amalan wajib maupun sunnah.
Mengutip dari dakwah.id, seorang ulama ahli tafsir Qatadah rahimahullah menjelaskan, amal shalih memiliki pahala besar apabila dikerjaan di bulan haram sebagaiman kezaliman di bulan haram lebih besar dosanya dibanding di bulan lain.
3. Bertaubat
Taubat merupakan kembali kepada Allah serta meninggalkan yang Dia benci dan melakukan yang Dia Senang secara lahir dan batin.
Sebagai seorang muslim yang baik, saat terjatuh dalam dosa hendaknya segera melakukan taubat dan tidak menunda.
4. Bersedekah
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sedekah terutama di bulan-bulan mulia seperti bulan Muharram.
Bersedekah hendaknya bisa ditingkatkan di bulan yang muliah ini.
5. Shalat berjamaah
Dianjurkan untuk melakukan shalat fardhu berjamaah di masjid.
Bulan Muharram menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkannya.
Apabila sudah terbiasa di shaf pertama, usahakan mendapat takbiratul ikhram, begitupun seterusnya agar meningkat.