Antisipasi Virus Corona di DKI

Pegawai Transjakarta Ketahuan Belum Divaksin Covid-19, PSI DKI: Jangan Sampai Ada Klaster di Bus

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat
Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Caleg DPRD terpilih PSI Jakarta, Eneng Maliyanasari (paling kiri), Wakil Ketua DPW PSI Jakarta, Rian Ernest (tengah, dan caleg DPRD terpilih PSI Jakarta, August Hamonangan (paling kanan), saat memberi keterangan - Eneng Malianasari, mengatakan pegawai PT Transjakarta belum seluruhnya mendapat vaksinasi Covid-19.

Sebab, kata Eneng, petugas Transjakarta belum seluruhnya mendapatkan vaksin Covid-19.

Caleg DPRD DKI Jakarta terpilih, Eneng Maliyanasari di kantor DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019). (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

"Pada rapat di DPRD DKI Jakarta terungkap baru 60 persen pegawai Transjakarta sudah mendapatkan vaksinasi," kata Eneng, kepada Wartawan, Rabu (1/9/2021).

Padahal, Pemerintah DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan mewajibkan penumpang Transjakarta wajib divaksinasi Covid-19.

"Bagaimana bisa menuntut seluruh penumpang sudah wajib vaksin, tapi sebaliknya pekerja yang bertugas justru belum terlindungi vaksin," tegas Eneng.

"Seharusnya pelayan publik menjadi contoh dan kalau bisa mendekati seratus persen tervaksin," lanjutnya.

Dia menuturkan, kebijakan wajib vaksinasi di sektor transportasi massa juga tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta, Nomor 974 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Covid-19 yang ditetapkan pada 10 Agustus lalu

"Di situ tertulis syarat vaksinasi ditujukan kepada pengendara, petugas, dan pengguna," tambah Eneng.

Baca juga: Ada di 5 Lokasi, Cek di Sini Jadwal Mobil Vaksin Keliling Rabu 1 September 2021

"Jadi tidak ada lagi alasan petugas TransJakarta belum divaksin," lanjut Eneng.

Menurutnya, vaksinasi petugas Transjakarta sangat penting karena petugas kontak langsung dengan kerumunan penumpang di halte dan bus

"Mereka memiliki risiko tinggi untuk tertular dan menulari virus," ucapnya.

Berita Terkini