Lapas Tangerang Terbakar

Perhatian Terakhir Korban Tewas Lapas Tangerang ke Istri Jelang Kebakaran: Istirahat, Nanti Lelah

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil ambulan yang membawa jenazah Hadiyanto (51), salah satu korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, tiba di rumah duka Jalan Lontar IV, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Kamis (9/9/2021).

Seharusnya, Yanto bisa menghirup udara bebas pada tahun 2023 mendatang.

Hal itu disampaikan adik bungsu korban, Rosadah (46), saay ditemui di rumah duka Jalan Lontar IV, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.

Rosadah bercerita, dua tahun lagi Yanto sudah bisa bebas bersyarat dari Lapas Kelas I Tangerang.

Mobil ambulan yang membawa jenazah Hadiyanto (51), salah satu korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, tiba di rumah duka Jalan Lontar IV, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Kamis (9/9/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

"Dia kan sudah minta pembebasan bersyarat. Tahun 2023 udah pulang," kata Rosadah, Kamis (9/9/2021) siang.

Yanto masuk penjara usai terjerat kasus penyalahgunaan narkoba.

Yanto divonis 7 tahun penjara atas kasus yang menjeratnya.

Rosadah mengatakan, pihak Hadiyanto sudah mengajukan pembebasan bersyarat kepada instansi terkait.

Surat pengajuan tersebut sudah disetujui dan Yanto tinggal menghabiskan masa tahanannya selama 3 tahun.

"Udah di-acc (setuju) semua. Surat juga sudah ada pembebasan bersyaratnya. (Dihukum) 7 tahun. Udah jalan 3 tahun," kata Rosanah.

Disambut isak tangis

Baca juga: Ayah Pasrah Anak Tewas saat Kebakaran Lapas Tangerang, Korban Minta Ini Beberapa Jam Sebelum Insiden

Jenazah Yanto tiba di rumah duka, Jalan Lontar IV, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Kamis (9/9/2021) sore

Ambulans yang membawa jenazah Hadiyanto tiba di kediamannya sekitar pukul 15.50 WIB.

Kedatangan jenazah korban lantas disambut isak tangis kepedihan dari keluarga, kerabat, serta tetangga.

Garis polisi di lokasi musibah kebakaran maut di Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9/2021). (Dokumentasi Kementerian Hukum dan HAM)

Sesampainya di Jalan Lontar IV, jenazah Yanto tak langsung dibawa ke rumah duka, melainkan ke masjid dekat rumahnya.

Dari pintu belakang mobil ambulans, Dasri serta satu orang kerabat korban keluar dengan mata sembab.

Keduanya turun seraya melihat jenazah Yanto yang sudah terbungkus kain kafan akan segera disalatkan.

Dasri sempat tak kuat berjalan. Ia dibopong ke teras rumah warga masih dalam tangisan kepedihannya.

Tak pelak, semua tetangga yang menyaksikan pilu yang dirasakan Dasri langsung mencoba menguatkan.

"Yang sabar ya, Bu. Yang kuat," kata orang-orang itu.

Berita Terkini