Pertama corona, karena corona ayu (penjual jamu) gabisa jualan makanya ayu gapunya duit.
Gapunya duit itu namanya koredas," ujarnya sambil tertawa
Curhat Hidup Pahit
Saat meminum jamu, Kang Dedi tak mau dicampur dengan jahe yang manis.
"Minum jamu kok pakai manis.
Jamu itu yang bagus pahitnya.
Kalau enggak pahit bukan jamu, itu gula kopi," paparnya.
Namun saat ditawarkan apakah mau ditambahkan pahitan, pembeli yang mengaku asal Majalengka itu menolaknya.
Baca juga: Dikasih Modal Usaha, Pengemis dan Anaknya Minta Maaf ke Kang Dedi: Bukan Maksud Saya Marah-marah
Dia malah berkelakar bahwa hidupnya sudah pernah merasakan banyak kepahitan.
"Hidup saya sudah lama pahit, tinggal manisnya," kata dia.
Mendengar hal itu, si penjual jamu itu juga ikutan curhat.
"Kalau saya masih pahit terus, enggak manis-manis," curhatnya.
Curhatan itu rupanya membuat Kang Dedi langsung mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan untuk diberikan kepada si penjual jamu.
"Sekarang dapat yang manis," ucap si pembeli.
Sementara itu, ibu penjual jamu gendong tampak tak percaya.