Tak Tahu Di Depannya Anggota DPR, Senangnya Tukang Jamu Dagangan Diborong & Bisa Bagi-bagi ke Warga

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjual jamu gendong yang dagangannya diborong oleh Kang Dedi Mulyadi.

Pertama corona, karena corona ayu (penjual jamu) gabisa jualan makanya ayu gapunya duit.

Gapunya duit itu namanya koredas," ujarnya sambil tertawa

Penjual jamu gendong yang dagangannya diborong oleh Kang Dedi. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Curhat Hidup Pahit

Saat meminum jamu, Kang Dedi tak mau dicampur dengan jahe yang manis.

"Minum jamu kok pakai manis.

Jamu itu yang bagus pahitnya.

Kalau enggak pahit bukan jamu, itu gula kopi," paparnya.

Namun saat ditawarkan apakah mau ditambahkan pahitan, pembeli yang mengaku asal Majalengka itu menolaknya.

Baca juga: Dikasih Modal Usaha, Pengemis dan Anaknya Minta Maaf ke Kang Dedi: Bukan Maksud Saya Marah-marah

Dia malah berkelakar bahwa hidupnya sudah pernah merasakan banyak kepahitan.

"Hidup saya sudah lama pahit, tinggal manisnya," kata dia.

Mendengar hal itu, si penjual jamu itu juga ikutan curhat.

"Kalau saya masih pahit terus, enggak manis-manis," curhatnya.

Senangnya ibu penjual jamu gendong saat diberikan uang oleh Kang Dedi. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Curhatan itu rupanya membuat Kang Dedi langsung mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan untuk diberikan kepada si penjual jamu.

"Sekarang dapat yang manis," ucap si pembeli.

Sementara itu, ibu penjual jamu gendong tampak tak percaya.

Halaman
123

Berita Terkini