"Enggak bu," sahut anak itu.
"Mau sekolah nggak?" tanyanya.
"Mau bu," jawab si anak.
Baca juga: Mau Coba Cushion Matte Lip Cream dengan Vitamin E? Berikut Rekomendasinya
Melihat semangat dari anak-anak, Ros mulai mencari donatur untuk kucuran dana membiayai anak-anak ini.
Langkah pertamanya dimulai dengan menggalang donasi dari para ibu di majelis taklim.
Selanjutnya, ia menggalang dana ke para kerabat dan teman-temannya.
Setelah dana didapat, ia memanggil para orang tua dari anak-anak yang tak bersekolah tadi.
"Saya panggil orang tua mereka ternyata pekerjaannya seperti tukang ojek hingga tukanv sampah, memang dari keluarga lurang mampu karena saat itu sekolah masih bayaran dan penghasilan mereka enggak cukup untuk bayaran. Sedangkan anak mereka banyak," ucap ibu satu anak ini.
"Bagaimana kalau anak bapak/ibu saya sekolahkan?," tanya Ros.
"Terserah ibu, kalau mau sekolahkan ya silakan bu. Sebab kami tidak mampu," jawab para orang tua.
Akhirnya, tepat di tahun 1976 ia resmi mendirikan Non Panti Asuhan 'Shilaturrahmi'.
Selain menuntaskan biaya sekolah para anak auhnya, ia juga memberikan biaya tambahan lainnya ke beberapa anak asuhnya, seperti ongkos lantaran orangtua mereka kurang mampu hingga membeli seragam sekolah serta keperluan sekolah.
Baca juga: Meresahkan Masyarakat, Polisi Razia Knalpot Bising di Sekitar Bundaran HI
Di tahun 2021, tercatat sudah ada 120 anak asuh yang menamatkan sekolahnya
Sebanyak 8 anak tamat Sekolah Dasar (SD), tamat SMA/SMK sebanyak 81 orang, tamat Aliyah sebanyak 4 orang, tamat sekolah guru sebanyak 2 orang, tamat S1 sebanyak 16 orang.
Sementara yang masih bersekolah totalnya mencapai 42 anak asuh.