Kecelakaan 2 Bus Transjakarta

Anggap Transjakarta Tidak Terkontrol, Ketua DPRD DKI Sayangkan Kecelakaan Maut Sampai Terjadi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat ditemui di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi pastikan pemanggilan jajaran direksi Transjakarta terkait kecelakaan dua bus Transjakarta, pada esok hari, Rabu (27/10/2021).

"Soal Transjakarta ya Dishubnya akan saya panggil di Komisi B untuk meminta penjelasan kenapa kok ini bisa sampai terjadi," kata Pras di Gedung DPRD DKI jakarta, Jalan Kebon Sirih, Gambir, Selasa (26/10/2021).

Pras menyayangkan kecelakaan yang sampai menimbulkan tiga korban jiwa dan puluhan korban luka itu bisa terjadi.

Menurutnya, bila ada kontrol yang baik dari pihak Transjakarta, maka kejadian ini bisa terhindar.

"Kalau dikontrol dengan baik, tidak akan terjadi seperti itu dan mungkin juga ini dari pihak kepolisian akan dicek apa masalahnya, investigasinya. Besok ya di komisi B," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz memastikan keduanya sudah mengkonfirmasi akan hadir dalam pemanggilan yang dilakukan.

"Sudah-sudah konfirmasi," jelasnya.

Baca juga: Telusuri Penyebab Kecelakaan Maut Bus di Jaktim, Komisi B Panggil Transjakarta dan Dishub DKI

Kendati begitu, politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyatakan pertemuan tidak berlangsung di Gedung DPRD DKI melainkan di wilayah Cisarua.

"Ini pertemuannya bukan di dewan (Gedung DPRD) ya. Tapi di Cisarua, kebetulan komisi ada rapat pukul 10.00 WIB. Jadi sebelum rapat komisi itu, karena kan kita ada rapat bahas anggaran 2022 di Cisarua besok. Jadi sebelum rapat anggaran itu kita akan panggil. Iya betul (di Grand Cempaka kawasan Puncak)," tandasnya.

Aziz mengatakan, tidak hanya direksi Transjakarta, Komisi B juga berencana memanggil Dinas Perhubungan DKI.

"Kami akan panggil Transjakarta dan Dinas Perhubungan besok pagi untuk klarifikasi masalah ini," ucapnya.

Baca juga: Anies Jenguk Korban TransJakarta Bawa Kabar Bahagia, Lansia 74 Tahun Langsung Tenang: Alhamdulilah

Komisi B ingin meminta keterangan langsung dari Transjakarta dan Dishub DKI terkait kecelakaan maut yang menewaskan dua orang ini.

"Kami ingin tahu kronologis kejadian seperti apa, kemudian faktor-faktor yang menyebabkan kejadian apakah ini human eror atau memang perawatan kendaraan yang kurang baik atau jalur jalan yang kurang baik," ujarnya.

"Ini banyak faktor yang harus kami klarifikasi ke mereka," sambungnya.

Tak hanya itu, parlemen Kebon Sirih juga ingin mengetahui penanganan para penumpang yang menjadi korban dalam kecelakaan maut ini.

"Apakah ada asuransi yang mengkover, itu harus kami dalami juga. Kemudian, mitigas apa yang akan mereka lakukan agar kejadian seperti ini tidak terulang ke depannya," tuturnya.

Dua bus TransJakarta mengalami tabrakan beruntun di depan Indomobil Jalan MT Haryono, Pancoran, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (25/10/2021) pagi. (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Kronologi kejadian

Saksi mata, Supriyadi mengatakan kedua bus itu mengalami kecelakaan lalu lintas saat melaju di Jalan MT Haryono, lajur Transjakarta depan Halte Transjakarta Cawang Ciliwung sekira pukul 08.30 WIB, Senin (25/10/2021).

"Ada bus Transjakarta berhenti di Halte, pas mau jalan ditabrak dari belakang. Jadi bus Transjakarta sama Transjakarta," kata Supriyadi di Jatinegara, Jakarta Timur.

Kencangnya benturan mengakibatkan dua orang penumpang dan satu sopir bus tewas setelah sebelumnya sempat terjepit.

Sedangkan, puluhan lainnya mengalami luka ringan dan ada juga penumpang yang mengalami luka berat.

Belum diketahui pasti penyebab bus yang melaju di bagian belakang menabrak, personel Ditlantas Polda Metro Jaya masih melakukan penanganan terkait kecelakaan yang terjadi di lajur Transjakarta.

"Benturan pas kejadian itu kencang, seperti ledakan. Tiba-tiba menabrak begitu," ujarnya

Jenazah penumpang bus sudah dievakuasi, sementara yang luka berat dan luka ringan dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat guna mendapat penanganan medis.

Berita Terkini