Tak main-main, sampah yang sudah menumpuk tersebut panjangnya sampai satu kilometer.
Saking banyaknya, air di sungai tersebut tertutup sampah layaknya tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di tengah pemukiman warga.
Baca juga: Cari Pembuang Bayi di Tempat Sampah, Polisi Cek Data Ibu Hamil di Rumah Sakit
Terpantau di lokasi, sampah benar-benar menumpuk tidak bergerak.
Aroma tidak sedap pun sangat terasa walau pun TribunJakarta.com dan warga sekitar sudah menggunakan masker berlapis.
Agung seorang warga yang biasa melintasi daerah tersebut mulai terganggu oleh tumpukan sampah tersebut.
Mulai dari pemandangan yang sangat kumuh, ditambah bau yang sangat tidak sedap ketika melintas di Kali Prancis.
"Aromanya kayak bangkai binatang, busuk dan kecium dari jarak jauh juga. Udah semingguan kayak gini terus," celetuk Agung kepada TribunJakarta.com, Senin (15/11/2021).
Debu yang diakibatkan ramainya truk melintas memperburuk suasana Dadap yang sebelumnya memang terkenal dengan suasana kumuhnya
"Udah mah sebelumnya parah karena debu truk, sekarang tambah sampah di kali (Kali Prancis) makin parah daerah sini jadi kayak gak keurus," ujar Agung.
Hal serupa juga dikatakan oleh Deden, tukang ojek setempat yang sehari-hari mangkal di dekat tumpukan sampah tersebut.
Dirinya mengaku suka sesak nafas saat menunggu pelanggannya karena aroma yang sangat tajam.
"Kan saya sudah tua ya, jadi hirup lama-lama kayak gini suka sesak nafas. Ini udah semingguan kayaknya sampah numpuk," jelas Deden.
Pasalnya, hal serupa baru pertama kali terjadi tahun ini di mana juga terjadi banjir rob di Dadap akibat laut pasang.
"Baru pertama kali ini, biasanya ada numpuk tapi gak sebanyak ini. Ini juga sudah berkurang gara-gara warga sendiri keruk sampahnya," papar Deden.
Adapun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang akan menerjunkan sejumlah personel dan alat berat untuk membersihkan Kali Prancis.