Anggaran Program Sumur Resapan Terancam Dicoret, Wagub DKI: Efektivitasnya Cukup Baik Selama 2 Tahun

Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi pembangunan sumur resapan di Jalan Raden Said Soekanto, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis (11/11/2021) - Pemprov DKI klaim pembangunan sumur resapan efektif dalam pengendalian banjir dalam dua tahun terakhir.

"Program-program yang tidak jelas seperti sumur resapan kami rekomendasikan untuk dihapus dan anggarannya dilimpahkan untuk normalisasi sungai," ucapnya saat rapat paripurna DPRD DKI, Selasa (16/11/2021).

Tina mengatakan, rekomendasi ini diberikan lantaran program normalisasi sungai mandek di masa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.

Ia pun meminta agar anggaran sumur resapan itu dialihkan untuk meningkatkan alokasi untuk normalisasi sungai.

Sebagai informasi, Pemprov DKI mengusulkan anggaran sebesar Rp1,2 triliun untuk menjalankan program normalisasi atau restorasi sungai.

Sumur resapan Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2020). (Diskominotik Jakarta Pusat)

"Walau terlambat karena selama 4 tahun terakhir Pemprov tidak melakukan sedikit pun normalisasi.

kami mendorong agar anggaran ini bisa ditingkatkan pada 2022," ujarnya.

Mantan penyanyi cilik ini pun mengingatkan Anies betapa pentingnya pengerjaan normalisasi sungai.

Dibandingkan program sumur resapan, ia menilai normalisasi sungai lebih efektif dalam mencegah bencana hidrometeorologi yang semakin sering terjadi imbas perubahan iklim global.

Baca juga: Dianggap Tak Efektif hingga Tercanam Dicoret dari APBD, Program Sumur Resapan Akan Dievaluasi

"Kita bisa rasakan bahwa banjir muncul lebih awal setiap tahunnya."

"Semakin mengancamnya banjir di Jakarta ini membuat kita harus semakin bekerja keras dalam memikirkan jalan keluar yang terbaik agar Ibu Kota bisa mengurangi dampak banjir yang kerap terjadi," tuturnya.

Berita Terkini