Suaranya semakin parau terdengar menahan sakit dan panas.
Ketua RW kembali mendengar bahwa Sarah telah disiram air keras.
Baca juga: Tolong! Jerit Wanita Blasteran Arab Usai Disiram Air Keras oleh Suami, Pak RW Ngeri Lihat Lukanya
"Pertama datang pun saya langsung menutup tubuhnya dengan kain karena ia seperti kedinginan, setelah mendapat keterangan ia disiram air keras saya langsung berinisiatif mendatangi polisi dan menelepon ambulans desa," kata Endang.
Setengah berlari Ketua RW mengambil motor dan tancap gas menuju kantor Polsek Cianjur.
Lima belas menit kemudian ambulans datang dan membawa Sarah ke rumah sakit.
"Datang kembali ke rumah setelah dari Polsek, saya melihat wajah Sarah sudah makin membengkak," katanya.
Baca juga: Pelarian Penyiram Air Keras ke Guru TK Berakhir, Saling Bantah Pelaku dan Korban Soal Kisah Cinta
Kapolsek Cianjur Kota Kompol A Suprijatna mengatakan, kasus tersebut bukan termasuk KDRT.
"Jadi bukan termasuk KDRT. Ini adalah penganiayaan berat," katanya.
Saat ini pihaknya telah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diketahui akan kabur ke negara asalnya.
"Kami bersama Polres Cianjur tengah melakukan pengejaran, dan telah bekerjasama dengan pihak bandara Soekarno-Hatta Jakarta untuk membantu penangkapan tersangka," katanya.
Baca juga: Cinta Ditolak Air Keras Bertindak buat Wajah Bu Guru Sampai Nyaris Rusak
Sementara itu ayah tiri korban, Saman (60) dan sang istri Erawati (48), mengatakan akan menguburkan anaknya di Kampung Parigi, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, di tempat pemakaman keluarga.
Saman mengatakan, jenazah masih berada di RSUD Sayang Cianjur dan masih menjalani autopsi pada pagi ini.
Rencananya pihak kepolisian akan melakukan olah tempat kejadian pada hari ini.
Pelaku Posesif
Endang Sulaeman, menceritakan Sarah adalah warga yang ramah, dikenal berparas cantik dan baik di lingkungan warga.