Menurutnya, keributan antara sejumlah pengendara sepeda motor dengan sopir bus dipicu karena armada Transjakarta menabrak seorang pengemudi motor di simpang PGC.
Saat pengendara motor lain yang hendak menolong menepikan kendaraan mereka di tengah jalan, armada Transjakarta disebut kembali menabrak kendaraan sehingga memicu keributan.
Baca juga: Bus Transjakarta Keluarkan Asap Putih di Senen hingga Penumpang Berhamburan, Insiden Terus Terjadi
"Kalau enggak salah kaca samping dan spion Transjakarta itu dipecah. Ada sekitar beberapa orang (terlibat keributan), tapi yang memukul (kaca) menggunakan helm hanya satu orang," ujarnya.
Junaedi menuturkan sejumlah petugas yang berada di lokasi sempat mencoba merelai keributan dengan meminta sopir bus menepikan kendaraan lalu keluar menemui pengendara motor.
Namun dia mengaku tidak mengetahui pasti hasil mediasi, hanya memastikan bahwa saat kejadian bus Transjakarta yang dirusak sedang dalam kondisi penuh penumpang.
"Sudah dimediasi, cuma endingnya saya kurang tahu persis. Posisi (bus Transjakarta) lagi ramai penumpang, penumpang dipindahkan ke bus (Tranjakarta) yang di sebelahnya," tuturnya.
Sementara, Kasat Lantas Jakarta Timur AKBP Edy Surasa mengatakan pihaknya hingga sore ini tidak menerima laporan adanya kejadian keributan melibatkan sopir Transjakarta.
Menurutnya, kasus sebagaimana dalam video yang viral tersebut merupakan kasus perusakan sehingga bukan termasuk ranah kecelakaan lalu lintas yang bisa ditangani Satwil Jakarta Timur.
"Kalau perusakan ya (ditangani) Reskrim," kata Edy.