Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sebanyak 502 kecelakaan melibatkan bus Transjakarta pada periode Januari-Oktober 2021.
Hal ini diungkap Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya kala rapat bersama jajaran Komisi B DPRD DKI.
"Itu data Januari sampai Oktober ya. Jadi itu total semua kecelakaan ya (502) yang terjadi dari bulan Januari sampai bulan Oktober. Itu kurang lebih segitu itu, terdiri dari kecelakaan yang pertama TJ dengan benda seperti mobil dan yang lain," katanya di Gedung DPRD DKI, Senin (6/12/2021).
"Kedua, TJ ditabrak oleh kendaraan yang lain atau kecelakaan tunggal. Ketiga, misalnya TJ menabrak separator," tambahnya.
Adapun rinciannya, sebanyak 75 kecelakaan pada Januari 2021. 63 kecelakaan pada Februari 2021. 72 kecelakaan pada Maret 2021.
Baca juga: Rapat Bareng Komisi B, Dishub DKI Catat Ada 248 Kecelakaan Transjakarta Selama 4 Bulan Terakhir
Kemudian 55 pada April 2021. Sebanyak 54 kecelakaan pada Mei 2021.
Selanjutnya 48 kecelakaan pada Juni 2021. Lalu, 44 kecelakaan pada Juli 2021.
Sebanyak 22 pada Agustus 2021.
Lalu 42 kecelakaan pada September 2021 serta 27 kecelakaan pada Oktober 2021.
Atas data ini, pihak PT Transjakarta mengklain adanya penurunan jumlah kecelaaan.
Di mana, secara umum di tahun 2021, jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus Transjakarta mengalami penurunan (75 kasus perbulan di Januari turun menjadi 27 kasus perbulan Oktober).
Saat ini, kata Yana, pihaknya tengah melakukan evaluasi dan audit total.
Baca juga: Transjakarta Sering Kecelakaan, Politikus PDIP: Kami Anjurkan Direksi Dicopot
Pihaknya pun turut menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) guna melakukan audit secara menyeluruh terkait keselamatan operasional bus Transjakarta.
"Jadi kita ingin tau nih kecelakaan demikian banyak, ini penyebabnya apa. Kita semua hanya tau mengenai paramudi.